Etika Saat Singgah di Masjidil Haram

sekitarjambi.com – Jeddah, Masjid Haram adalah masjid yang paling bersejarah di antara masjid manapun di dunia. Nabi Muhammad SAW turut mengakui keutamaan Masjidil Haram. Terdapat tiga masjid yang diperintahkan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya untuk dikunjungi, yakni Masjidil Haram, Masjidil Aqsa, dan Masjidil Nabawi.

Masjidil Haram adalah satu-satunya masjid di dunia yang terdapat di dalamnya Kakbah Al Musyarrafah. Di mana setiap Muslim menghadapkan wajah dan hatinya ke arah yang sama, sedikitnya lima kali dalam sehari. Masjidil Haram merupakan tempat turunnya rahmat Allah SWT setiap saat. Beribadah di Masjidil Haram amatlah diperintahkan, sebab rahmat Allah SWT senantiasa diturunkan di tempat ini sepanjang waktu.

Ada beberapa etika khusus di Masjidil Haram yang disampaikan oleh H. Wahyudi A. Wahab selaku Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi, yakni menjaga wudhu, memperbanyak ibadah, dan shalat sunnah di sejajaran pintu kakbah (Multazam).

Pada musim haji 2022, selain mengerjakan shalat fardhu lima waktu, para jemaah haji bisa mengerjakan shalat sunnah rawatib baik yang muakkadah, maupun yang ghairu muakkadah. Shalat sunnah yang lain pun bisa mereka kerjakan dalam jumlah rakaat yang maksimal. Shalat-shalat sunnah itu adalah Isyraq (waktu matahari terbit), Dhuha, Tahajjud, Syukrul Wudhu (usai berwudhu), Witir, Hajat, Istikharah, Taubat, Mutlaq, dan lain-lain.

“Di Masjidil Haram itu ada peristiwa penting juga, peristiwa penting misalnya satu orang thawaf, mengelilingi Kakbah. Kedua, orang sa’i. Sa’i itu berlari kecil antara Bukit Safa dan Bukit Marwa, tetapi Bukit Safa dan Bukit Marwa itu kan sekarang sudah ada di dalam Masjidil Haram,“ ujar H. Wahyudi A. Wahab.

“Tata tertib masuk Masjidil Haram, yakni karena sedang pembangunan, maka banyak jalan masuk masjid yang disekat, lantai dasar tempat thawaf khusus untuk yang berpakaian ihram, wajib memakai masker, dan untuk umrah wajib ketika awal datang, wajib didampingi oleh pihak maktab,” tutur Zainal Muttaqin selaku Pembimbing Ibadah Kelompok Terbang BTH 10. (Ut)

Bagikan