Siapkan SDM Tangguh, Universitas Jambi Kembali Kukuhkan Tujuh Guru Besar
sekitarjambi.com – Mendalo, Sekira pukul 08.37 WIB pada Kamis (27/7/2023), Universitas Jambi (UNJA) menggelar Rapat Terbuka Senat Pengukuhan Guru Besar, bertempat di Balairung Kampus Pinang Masak UNJA, Mendalo.
Prosesi Rapat Senat Terbuka diawali dengan masuknya para Guru Besar, Rektor UNJA Prof. Drs. H. Sutrisno, M.Sc., Ph.D. didampingi Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan UNJA, Ir. H. Yusrizal, M.Sc., Ph.D., Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Sistem Informasi UNJA, Prof. Dr. rer.nat. Rayandra Asyhar, M.Si., serta para Pejabat Tinggi Universitas Jambi yang dipimpin langsung oleh Ketua Senat Universitas Jambi, Prof. Dr. Syamsurijal Tan, S.E., M.A.
Rapat Terbuka Senat Universitas Jambi kali ini mengukuhkan tujuh orang Guru Besar yang berasal dari dua fakultas, yakni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan serta Fakultas Ekonomi. Tujuh orang Guru Besar yang dikukuhkan tersebut, yakni Prof. Dr. Drs. Kamid, M.Si. pada bidang Ilmu Pendidikan Matematika, Prof. Urip Sulistiyo, S.Pd., M.Ed., Ph.D. pada bidang Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris, Prof. Dr. Drs. H. Firman, M.Si. pada bidang Ilmu Manajemen Pendidikan, Prof. Dr. Junaidi, S.E., M.Si. pada bidang Ilmu Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Prof. Dr. Dra. Muazza, M.Si. pada bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia, Prof. Dr. Shofia Amin, S.E., M.Si. pada bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia, dan Prof. Dr. Drs. Hendra Sofyan, M.Si. pada bidang Ilmu Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini.
Rapat Senat Terbuka Universitas Jambi Pengukuhan Guru Besar tersebut ditandai dengan penyampaian orasi ilmiah oleh tujuh orang Guru Besar yang diawali dengan otobiografi, disaksikan oleh para keluarga dan tamu undangan.
Dalam orasinya, salah seorang Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Matematika, Prof. Dr. Drs. Kamid, M.Si. menyampaikan bahwa matematika sangat dekat dengan kehidupan manusia, meski dari semua kalangan merasa matematika adalah pelajaran yang paling sulit. Ia juga menyampaikan terkait alasan matematika itu sulit dan solusi yang diberikan agar pelajaran matematika dapat diterima dengan baik.
“Kita sendiri menganggap bahwa matematika itu tidak lebih dari tambah dan kurang, banyak hal-hal yang kita kaitkan dengan matematika. Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah untuk bagaimana itu menjadi lebih mudah untuk diajarkan, tapi bahwa belajar matematika itu adalah belajar yang harus dikaitkan dengan alam sekitar harus digantikan dengan sosial budaya kita, sehingga apa yang kita sampaikan, apa yang disampaikan oleh guru kepada peserta didik kita itu menjadi lebih mudah untuk dicerna,” ujarnya.
Selain itu, salah seorang Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan, Prof. Dr. Drs. H. Firman, M.Si. dalam orasi ilmiahnya berjudul “Kepuasan Kerja Guru Proses Manajemen Organisasi”, memaparkan bahwa kepuasan kerja merupakan hal yang penting dalam rangkaian proses manajemen suatu organisasi.
“Kepuasan kerja yang menjadi perhatian yakni lebih kepada kepuasan kerja pada proses satuan pendidikan. Karena kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang dapat menciptakan profesionalisme guru, sehingga dapat memberikan makna bagi peserta didik, masyarakat, dan bangsa,” terangnya.
Usai penyampaian orasi ilmiah, para Guru Besar secara resmi dikukuhkan langsung oleh Rektor Universitas Jambi, Prof. Drs. H. Sutrisno, M.Si., Ph.D. melalui pemasangan atribut Guru Besar didampingi oleh Ketua Senat UNJA, Prof. Dr. Syamsurijal Tan, S.E., M.A. dilanjutkan dengan penyataan pengukuhan Guru Besar dan sambutan oleh Rektor UNJA.
Dalam sambutannya, Prof. Sutrisno, mengharapkan dengan hadirnya Guru Besar baru di Universitas Jambi dapat memiliki kontribusi terhadap penguatan mutu lulusan, pemantapan roadmap pembelajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, serta mampu membawa kemajuan Program Studi ke taraf internasional dengan membangun jejaring internasional maupun nasional dengan para praktisi maupun pengguna lulusan. Tidak hanya itu, ia berharap bahwa para Guru Besar mampu membantu efisiensi pembiayaan dan produktivitas dosen dengan membangun kemandirian dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi dan penguatan integritas akademik.
Prof. Sutrisno juga berharap agar para Guru Besar dapat berjuang bersama-sama mengarungi lautan yang luas, dalam rangka tantangan pendidikan global.
“Pertama, dengan kemajuan sains dan teknologi transformasi Universitas Jambi, ekosistem baru perguruan tinggi menjadi satu acuan. Nah ini harus mengubah mindset para Guru Besar, para pengelola perguruan tinggi terutama Universitas Jambi ini menuju ke aturan-aturan yang berlaku, yang sekarang ini sangat-sangat masif dalam rangka kemajuan dalam bidang tersebut. Nah untuk itu harapan dari Universitas Jambi adalah adanya suatu perubahan yang sangat masif, berubah secara total dalam konteks mindset frame yang baru, kemudian transformasi yang baru terutama dalam bidang pengelolaan tata kelola Universitas Jambi dalam rangka menuju Universitas Jambi berkelas dunia,” ujarnya.
Usai pengukuhan seacara resmi para Guru Besar, prosesi Rapat Senat Terbuka ditutup dengan menyanyikan lagu syukur dan pembacaan doa. Selanjutnya Ketua Senat bersama Rektor, Wakil Rektor dan para pejabat tinggi Universitas Jambi meninggalkan ruangan, ditandai dengan pemberian ucapan selamat kepada para Guru Besar dan keluarga.
Dalam kesempatan tersebut, Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Matematika, Prof. Dr. Drs. Kamid, M.Si. yang saat ini menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik UNJA, mengungkapkan rasa haru dan bangganya karena telah berada di titik pendidikan tertinggi. Ia juga memberikan motivasi kepada para generasi muda untuk terus belajar dari kegagalan, karena menurutnya kegagalan adalah suatu bentuk pembelajaran yang perlu disikapi secara bijaksana.
“Tentu bahwa pencapaian Guru Besar ini sesuatu yang perlu kerja keras, berbagai rintangan dan halangan itu untuk menjadi pelajaran bagi langkah-langkah berikutnya. Sehingga bagi generasi muda khususnya bagi dosen muda, saya harapkan bahwa kegagalan-kegagalan itu merupakan suatu bentuk pembelajaran yang perlu disikapi secara bijaksana dan pembelajaran tersebut tentunya akan memberikan ilmu yang bermanfaat bagi pemecahan-pemecahan masalah yang berikutnya,” ungkapnya.
Selanjutnya, Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan, Prof. Dr. Drs. H. Firman, M.Si. merasa bersyukur menjelang 1 tahun masa pensiun, ia berhasil menyandang predikat Guru Besar. Ia mengungkapkan predikat ini ia dapatkan berkat dukungan dan semangat dari keluarga.
“Saya hampir 3 tahun untuk menunggu predikat profesor, artinya tinggal satu tahun lagi saya akan pensiun, tapi dengan semangat anak-anak semuanya yang mendukung bahkan kawan, Alhamdulillah pada hari ini dapat dikukuhkan menjadi Guru Besar. Dan perjuangan ini betul-betul butuh ketabahan, butuh kesabaran,” ujar Prof. Fiirman.
“Generasi muda jangan lupa, pendidikan adalah yang paling penting, jadi bagaimana pun untuk memajukan suatu bangsa harus pendidikan dan kepada generasi muda bangkitlah,” lanjutnya. (Nia/Iz)