Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Capai 15.383, Dua Diantaranya WNI

sekitarjambi.com – Korban akibat gempa di Turki dan Suriah terus meningkat. Hingga Kamis (9/2/2023) pagi waktu setempat, korban meninggal dunia telah mencapai 15.383 orang.
Dari jumlah tersebut, dua diantaranya merupakan seorang ibu dan anak yang diduga Warga Negara Indonesia (WNI) karena memiliki paspor Indonesia. Diketahui, seorang ibu dan anak tersebut meninggal dunia lantaran tertimbun runtuhan bangunan.
Seorang ibu tersebut atas nama Nia Marlinda asal Bali yang menikah dengan orang Turki, dan memiliki anak berusia satu tahun. Diketahui, suaminya juga meninggal dunia di tragedi gempa tersebut.
“Almarhumah dan keluarga akan dimakamkan hari ini di Kahramanmaras,” tulis KBRI Ankara, Turki, Kamis (9/2/2023).
Pihak berwenang dan medis Turki melaporkan, sejauh ini mencatat terdapat 12.391 orang meninggal dunia akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,8 pada Senin (6/2/2023) lalu. Sementara itu, korban meninggal dunia di Suriah telah mencapai 2.992 orang. Dengan demikian, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa di kedua negara tersebut mencapai 15.383 jiwa.
Berdasarkan magnitudo sebesar 7,8 SR, gempa ini mengguncang hingga 100 kilometer dari garis patahan, menyebabkan kerusakan serius pada bangunan-bangunan.
Menurut Kepala Institut Pengurangan Risiko dan Bencana di University College London, Prof. Joanna Faure Walke, mengatakan bahwa wilayah gempa Turki-Suriah ini merupakan gempa bumi besar yang baru terjadi selama lebih dari 200 tahun silam, sehingga kesiapsiagaan masyarakat lebih rendah dibandingkan wilayah yang lebih terbiasa menghadapi gempa. Sehingga dampak dari gempa mengakibatkan banyak korban meninggal dunia.
“Sayangnya, ketahanan infrastruktur di Turki Selatan, terutama Suriah itu kurang baik, jadi penyelamatan nyawa saat ini sangat bergantung pada respons. Maka 24 jam ke depan sangat penting untuk menemukan korban. Setelah 48 jam, jumlah yang bisa diselamatkan akan berkurang drastis,” terangnya. (Iz)