Webinar Literasi Digital Kota Jambi Ulas “Cara Berinteraksi yang Santun di Dunia Digital”

sekitarjambi.com – Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kota Jambi terus bergulir. Pada Selasa, 3 Agustus 2021 pukul 09.00 WIB, dilangsungkan webinar bertajuk “Cara Berinteraksi yang Santun di Dunia Digital”.

Kegiatan masif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan Informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini, bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif untuk mengidentifikasi hoaks, serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.

Pada webinar yang dihadiri 81 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber berkompeten dalam bidangnya, yakni Arief Rama Syarif, S.T., M.Kom. selaku Staf Ahli Bidang IT PT. Prima Armada Raya, Dr. Mohammad Iqbal, S.Kom., MMSI selaku Dosen, Koordinator Riset & Pengembangan PSMA Online Universitas Gunadarma, Istiqoma Alhidayah, BA.Comm selaku Freelancer Public Speaking Trainer/Public Speaker, dan Suci Annisa, Am.Keb. selaku Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Pengda Jambi, dan Reguler Home Band Infinity Hotel Jambi. Pegiat media sosial yang juga merupakan Senior Anchor Metro TV, @wahyuwiwoho bertindak sebagai Key Opinion Leader dan memberikan pengalamannya.

Pada sesi pertama, Arief Rama Syarif mengatakan, internet sehat memiliki konsep penggunaan internet secara bijak, dan sesuai dengan etika atau norma yang berlaku.

“Intinya adalah tanpa membahayakan keamanan diri sendiri ataupun orang lain,” ujarnya.

Giliran pembicara kedua, Mohammad Iqbal mengatakan, sama seperti di dunia nyata, di dunia maya kemerdekaan berbicara pun ada batasannya.

“Internet dan medsos di Indonesia diatur dalam UU No. 11 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik. Selain mengatur mengenai bisnis dan system informasi online, juga memuat hal-hal yang dipandang ilegal (cybercrime),” paparnya.

Tampil sebagai pembicara ketiga, Istiqoma Alhidayah menjelaskan pentingnya netiket di dunia digital.

“Hindari melukai perasaan orang lain dengan berkomentar yang bijak, bersikap saling membangun bukannya mengirim komentar yang bernada menyerang,” tegasnya.

Pembicara keempat, Suci Annisa mengatakan, akibat cyberbullying timbulnya rasa malu maupun penghinaan kepada seseorang yang informasinya disebarkan.

“Maka jadilah pribadi positif, hargai sesama, agar kau bisa lukis senyum dan bahagia dari seorang insan,” ujarnya.

@wahyuwiwoho sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini menuturkan, cakap ataupun belum skill individu untuk berbicara di depan umum, selama individu tersebut memegang teguh nilai etika dan moral yang ada di lingkungan sekitar, maka harus menyesuaikan dengan konteks kearifan lokal agar tidak melanggar aturan-aturan. Sehingga setiap individu bisa menjadi netizen yang santun, ketika berselancar di dunia digital.

Pada webinar kali ini, para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan. Terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber.

Aryo krianto, salah seorang peserta menanyakan “Kadang kita kalau sudah mengingatkan kepada teman yang salah dalam menggunakan etika dalam social media kita malah dibilang “alah kamu baperan” itu bagaimana?”. Pertanyaan selanjutnya oleh peserta bernama Lisna firsty, yang menanyakan “Kenapa dunia pendidikan saat ini bisa dikatakan pendidikan dasar belum memulai memasukkan literasi digital ke dalamnya, menurut saya penting sejak dini internet sehat dan literasi digital menjadi pelajaran etika baru, seperti pelajaran etika dan sopan santun?”. Pertanyaan berikutnya oleh indriati “Kira-kira bagaimana atau ciri link yang aman untuk kami akses dan tidak? Karena kasus seperti ini berbahaya bagi orang-orang yang masih awam dalam mengendalikan internet?” dan pertanyaan hadir dari Han Atikah, “Cyberbullying merupakan tindakan yang tidak dibenarkan sebagai budaya digital, namun masih banyak cyberbullying yang terjadi di berbagai social media. Pertanyaannya, bagaimana pendapat tentang apa yang dipikirkan pelaku cyberbullying untuk melakukan tindakan tersebut?”.

Diketahui, webinar ini merupakan kegiatan ketiga belas dari 37 kali webinar yang akan diselenggarakan di Kota Jambi. (Tim)

Bagikan