Warga Tiga Desa di Jangkat Timur Kabupaten Merangin Terisolir Akibat Longsor
![](https://sekitarjambi.com/wp-content/uploads/2024/01/IMG-20240129-WA0004.jpg)
sekitarjambi.com – Tanah longsor di enam titik yang terjadi akibat hujan deras yang terus-menerus sejak Sabtu (27/1/2024), mengakibatkan tiga desa di Kecamatan Jangkat Timur, Kabupaten Merangin, terisolir.
Warga desa tersebut cemas, jika tak segera ditangani akan berdampak pada perekonomian desa.
“Iya ini sudah hari ketiga longsor masih menutupi lokasi jalan sehingga tiga desa baik Desa Pematang Pauh, Desa Kabu, Desa Beringin Tinggi kini terisolir,” ujar salah seorang warga Jangkat Timur, Kabupaten Merangin, Juanda, dikutip Senin (29/1/2024).
Ia menyampaikan bahwa hari ketiga setelah longsor, akses jalan masih belum terbuka. Menurutnya, warga sudah cukup cemas dan khawatir karena tidak bisa mendapatkan akses menuju daerah lain.
“Warga yang biasanya bisa beraktivitas kini terganggu akibat longsor ini. Mana longsor juga menimbun sawah warga yang mengakibatkan gagal panen,” ujarnya.
Sementara, Pejabat Sementara (PJS), Kepala Desa Pematang Pauh, Kecamatan Jangkat Timur, Kabupaten Merangin, Tamrin, mengatakan bahwa longsor di enam titik yang terjadi saat ini telah membuat warga sulit beraktivitas. Hal ini akibat material longsor yang terjadi cukup besar dan tinggi menutupi badan jalan.
Tidak hanya mengakibatkan tertutupnya akses ke daerah lain, tetapi juga merintangi anak-anak untuk pergi ke sekolah.
“Ini adalah jalan kabupaten. Desa Pematang Pauh menuju ke Desa Beringin Tinggi itu tertutup (akses jalan akibat longsor), kasihan masyarakat, anak sekolah tidak bisa beraktivitas sebab ini merupakan satu-satunya jalan,” ujar Tamrin.
Selain itu, bencana longsor ini juga berdampak pada listrik di desa tersebut. Desa tersebut mengalami kegelapan selama tiga hari karena Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) rusak akibat banjir dan longsor. Meskipun tiang listrik sudah terpasang sejak tiga tahun lalu, arus listrik PLN belum masuk.
“Jalan terisolir, warga juga harus merasakan kegelapan lantaran PLTA disini rusak, ini tentu berdampak buruk bagi warga disini,” ujarnya.
Sejauh ini, material longsor dibersihkan secara sukarela oleh warga sekitar. Namun warga kesulitan akibat tingginya tumpukan tanah bercampur lumpur yang menutupi badan jalan.
Pejabat (PJ) Bupati Merangin, Mukti Said, mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan SEKDA Kabupaten Merangin mengenai adanya longsor tersebut. Ia mengklaim sudah menurunkan alat berat ke titik longsor.
“Alat berat sudah diturunkan di sana,” ujarnya. (AD)