Perhatian dan Kepedulian Terus Diberikan Kepada Mantan Napi Teroris Sebagai Upaya Deradikalisasi

sekitarjambi.com – Batanghari, Maraknya aksi terorisme membuat masyarakat merasa resah. Tak khayal penyebaran paham radikalisme di dunia maya maupun di lingkungan masyarakat, masih menjadi pekerjaan Pemerintah yang dibantu oleh masyarakat untuk menghilangkan paham tersebut di Indonesia.

Kali ini, upaya Pemerintah dalam membantu salah satu mantan napi teroris yang ada di Kabupaten Batanghari, sebagai bentuk perhatian dan upaya deradikalisasi sehingga tidak kembali terpengaruh ataupun terpapar paham terorisme yang dapat menimbulkan permasalahan baru. Ini pun dilakukan dengan harapan dapat membuat situasi keamanan dan ketertiban terus terjadi di tengah masyarakat di Provinsi Jambi khususnya Kabupaten Batanghari.

Adanya paham radikalisme yang berujung pada aksi terorisme merupakan ancaman serius, yang setiap saat dapat membahayakan keselamatan bangsa dan negara, serta kepentingan nasional.

Dalam hal ini ancaman terorisme perlu dicegah dengan salah satu program, yaitu deradikalisasi. Deradikalisasi adalah segala upaya untuk menetralisir paham-paham radikal melalui pendekatan interdisipliner, seperti hukum, psikologi, agama, ekonomi, pendidikan, kemanusiaan, dan sosial-budaya bagi mereka yang dipengaruhi atau terekspose paham radikal dan/atau pro kekerasan. Implementasi program deradikalisasi (pembinaan) di luar lapas dengan sasaran potensi radikal, mantan napi, keluarga, dan jaringannya dengan melakukan identifikasi, pembinaan pengawasan kebangsaan dan agama, serta bina kemandirian.

Program deradikalisasi yang diamanatkan oleh Undang-Undang No. 5 Tahun 2018 memiliki berbagai tahapan. Dimana salah satunya di dalam lapas, terlebih dahulu dilakukan identifikasi, rehabilitasi, re-edukasi, dan re-integrasi. Sedangkan, upaya pencegahan yang ada di luar lapas, dilakukan identifikasi, pembinaan keagamaan, wawasan kebangsaan, dan kewirausahaan.

Lebih lanjut, bersama para mitra deradikalisasi di Provinsi Jambi, Pemerintah Daerah bersama POLRI dan TNI terus giat mengembangkan program deradikalisasi secara informal, dengan mengadakan kegiatan pembinaan wawasan kebangsaan yang dilaksanakan door-to-door, yang juga akan diisi dengan wawasan keagamaan. Tentunya program ini harus didukung oleh seluruh elemen Pemerintah dan masyarakat yang dimulai dari keluarga, RT/RW, dan Pemerintah Desa hingga tingkat nasional. (Tim)

Bagikan

Tinggalkan Balasan