Sempat Merantau ke Jambi, Seorang Wanita Tunadaksa Lolos Bintara POLRI

sekitarjambi.com – Nur Fatia Azzahra, seorang perempuan berusia 22 tahun, membawa kisah inspiratif dari perjuangannya sebagai penyandang disabilitas tunadaksa.

Meski mengalami tunadaksa, Fatia berhasil lolos dan memenuhi syarat mengikuti pembentukan Bintara POLRI 2024 melalui jalur disabilitas.

Fatia bercerita salah satu hal diajarkan ayahnya adalah hidup mandiri. Ayahnya pernah mengajaknya merantau ke Jambi. Berkat merantau itulah ia menemukan hal baru dan jadi lebih mandiri.

“Sejak SMA saya pernah ikut ayah kuliah S2 di Jambi. Ayah memberikan gambaran soal kehidupan di perantauan,” ujarnya.

“Alhamdulillahnya sampai saat ini saya merasa banyak hal yang membuat saya mandiri selama merantau,” lanjut Fatia, dikutip pada Sabtu (21/9/2024).

Sejak kecil, Fatia pernah menjadi korban bullying saat duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) karena ketidakmampuannya dalam berolahraga, seperti bermain voli.

“Saya pernah mengalami bullying verbal karena tidak bisa bermain voli,” ujarnya.

Menghadapi perundungan, Fatia hanya bisa menangis dan mengadu kepada orangtuanya. Namun, pesan dari kedua orangtuanya agar tidak merasa minder dan malu, justru mendorongnya untuk berkembang dan berprestasi.

Sang ayah kerap melatihnya berolahraga di depan rumah, meski tidak sempurna, serta memberikan dorongan untuk merantau dan hidup mandiri. Meskipun disabilitas, Fatia tidak pernah menyerah.

POLRI sendiri melalui Biro Pengendalian Personel SSDM telah merekrut 16 penyandang disabilitas dalam penerimaan Bintara 2024, termasuk Fatia.

Rekrutmen ini merupakan kebijakan inklusif KAPOLRI, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang percaya bahwa penyandang disabilitas juga mampu melaksanakan tugas kepolisian dengan baik.

Asisten KAPOLRI bidang SDM, Irjen Dedi, mengatakan bahwa rekrutmen ini sebelumnya telah dilakukan pada kelompok ASN dan sukses di beberapa POLDA.

“KAPOLRI yakin bahwa penyandang disabilitas mampu menjadi anggota POLRI,” tutur Irjen Dedi. (Iz)

Bagikan