Ini Tanggapan Pabrik Kelapa Sawit Bunut atas Dugaan Pembuangan Limbah ke Sungai

sekitarjambi.com – Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Bunut yang berada di Desa Markanding, Kecamatan Bahar Utara, Kabupaten Muaro Jambi, buka suara terkait dugaan pihaknya sengaja membuang limbah ke sungai.

Menurut Manager Pabrik Kelapa Sawit Bunut, Hidayat, rembesan air kolam tadah sudah diperbaiki dengan rapi oleh pihak PKS. Meskipun bukan merupakan aliran limbah. Sementara kanal yang diduga sebagai arus aliran limbah sendiri telah ditutup rapi dengan mempergunakan alat berat excavator.

“Sehingga kanal dalam kondisi kering tanpa ada air yang mengalir lagi,” ungkap Hidayat.

Sebelumnya, pada Kamis 10 Agustus 2023 lalu, pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Muaro Jambi menurunkan personel untuk melakukan pengecekan kebenaran informasi. Mereka turun bersama beberapa media dan lembaga.

Hendra, mewakili dari tim DLH Kabupaten Muaro Jambi mengatakan bahwa pihaknya sudah mengecek ke lapangan. Hasilnya tim mengaku tidak menemukan kebenaran dari informasi tersebut.

Hanya saja memang ditemukan tim air kanal yang bermuara ke sungai berwarna hitam, tapi bukan bersumber dari kolam limbah PKS.

“Akan tetapi, bersumber dari kolam tadah hujan yang dipenuhi rumput-rumput yang membusuk, ditambah lagi dipenuhi abu boiler PKS yang terbang tertiup angin ke arah kolam,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh perwakilan Tim Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup Provinsi Jambi, Hamdi Zakaria, yang kebetulan ikut turun bersama tim DLH Kabupaten Muaro Jambi.

Menurut Hamdi Zakaria, air kanal memang berwarna hitam, akan tetapi air tidak berbau limbah PKS. Melainkan bauk rerumputan mati terendam lama didalam air.

Sementara temuan lain, PKS tersebut memiliki len aplikasi yang berjarak ratusan meter dari kanal, begitu juga dengan 12 kolam limbah PKS. Berjarak sekira seratusan meter dari kanal, dihalangi lagi dengan kolam pengaman di sekeliling kolam limbah.

“Jadi tidak masuk akal, jika limbah PKS bisa luber ke kanal apalagi ke sungai, jadi tim kami tidak menemukan kebenaran dari informasi,” ungkap Hamdi Zakaria. (AD)

Bagikan