400 Hektare Lahan Pertanian di Kota Jambi Terancam Kekeringan

sekitarjambi.com – El Nino tengah melanda secara nasional telah memberikan tantangan serius bagi sektor pertanian di berbagai wilayah termasuk Kota Jambi. Sejumlah lahan pertanian terdampak kekeringan parah.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi, Boy Evridal Asri, bahwa pemerintah telah memberikan pemahaman kepada petani tentang pentingnya mengatur waktu penanaman dengan bijak, terutama dalam menghadapi musim panas yang kering.

Para petani diimbau untuk tidak melakukan penanaman selama musim panas ini, dan bagi yang sudah terlanjur menanam, langkah-langkah darurat seperti penggunaan pompa air telah disiapkan. Hal ini bertujuan untuk memastikan pasokan air yang cukup bagi tanaman pertanian yang tengah tumbuh.

“Beberapa hari belakangan, hujan telah turun di beberapa daerah, memberikan bantuan bagi petani yang sedang menghadapi kekeringan,” ujarnya.

“Meskipun tidak cukup untuk mengatasi keseluruhan masalah, setiap tetes hujan diapresiasi karena dapat memberikan sedikit kelonggaran pada kondisi kekeringan,” lanjut Boy Evridal, Selasa (22/8/2023).

Ia menyebutkan di wilayah Jambi Timur, telah terdapat salah satu daerah yang terdampak, sehingga pemerintah memberikan solusi dengan mencari sumber air tambahan. Dengan menggunakan pompa air, sumber air yang ditemukan dapat memberikan dukungan tambahan bagi keberlanjutan pertanian. Upaya ini menunjukkan komitmen dalam mengatasi tantangan kekeringan yang sedang dihadapi.

Di sisi lain, Kota Jambi memiliki lahan pertanian seluas 400 hektare yang rata-rata terdampak oleh kekeringan. Dengan sistem tanam padi sekali dalam setahun, saat ini beberapa lahan sudah mendekati waktu panen.

“Rencananya, panen perdana akan dilaksanakan dalam dua minggu ke depan. Meskipun kondisi air yang kurang ideal, petani tetap berharap untuk mendapatkan hasil yang baik dari usaha pertanian mereka,” ujar Boy.

Saat ini, sekitar 30 hektare lahan pertanian di wilayah Penyengat Rendah, Telanaipura sudah memasuki musim panen. Meskipun produktivitas mungkin tidak sepenuhnya optimal karena dampak kekeringan, petani tetap bekerja keras dan tetap berharap pada hasil yang memuaskan. (AD)

Bagikan