Ini Dia, Proses Pembuatan Gelang Identitas Jemaah Haji Jambi

sekitarjambi.com – Keberadaan jemaah haji Indonesia tidak terkecuali Jambi di Tanah Suci dilengkapi dengan identitas diri. Identitas diri yang dikenakan oleh jemaah haji Jambi yakni gelang dan kartu identitas.

Gelang berbahan logam stainless steel para jemaah haji merupakan identitas pribadi jemaah, dipastikan awet walaupun terkena air, cahaya, maupun panas.

Sejumlah informasi penting dimuat dalam gelang identitas, mulai dari tulisan Jemaah Haji Indonesia dalam Bahasa Arab “Al-Hajj al-Indunisi”, dan tercetak Bendera Indonesia yakni Merah Putih sebagai penanda jemaah atau petugas berasal dari Indonesia.

Selain itu, pada gelang jemaah, terdapat tulisan KLOTER BTH sebagai informasi embarkasi dan nomor KLOTER, nomor maktab, nomor paspor, nomur urut manifest, dan nama jemaah atau petugas haji.

Pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023 ini, perajin gelang identitas bagi jemaah dan petugas haji asal Provinsi Jambi yakni Agus Faiz Hidayat. Agus yang berasal dari Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah ini didatangkan untuk membuat gelang identitas jemaah dan petugas haji asal Provinsi Jambi.

“Ini gelangnya dari Jepara ya, jadi aku perajin dari Jepara ditugaskan ke Jambi. Dari Jepara, disini bertugas sebagai pembuat gelang jemaah haji,” ungkap Agus.

Agus yang berprofesi sebagai perajin gelang jemaah dan petugas haji ini diketahui telah melakoni tugasnya kurang lebih 8 (delapan) tahun.

“Aku kesini min 2 hari sebelum jemaah masuk ke asrama aku sudah sampai di Jambi. Standbynya sampai selesai, sampai jemaah berangkat semua,” ujarnya.

Dikatakan Agus, proses pembuatan gelang identitas jemaah dan petugas haji berdasarkan data jemaah yang berangkat.

“Jadi kami minta data dulu, setelah itu kami cetak berdasarkan manifest,” ungkapnya.

Diketahui, bahan baku berbentuk lempengan dengan data pasti secara menyeluruh didatangkan dari Jepara. Dimana tiba di Jambi, perajin hanya menambahkan identitas pribadi para jemaah maupun petugas haji.

“Gelang ini terbuat dari stainless steel, tahan karat, tahan panas. Kira-kira pembuatannya memerlukan waktu sekitar satu harian untuk 1 kloter. Kami disini bekerja sekalian ibadah, membantu jemaah haji. Jadi ya nggak terasa duka, malah senang bisa membantu jemaah. Semoga jemaah haji pulang ke Indonesia menjadi haji yang mabrur,” Agus melanjutkan. (Mk)

Bagikan