Webinar Literasi Digital Kota Jambi Hadirkan Ulasan “Pentingnya Menjaga Etika dan Perlindungan Data dalam Dunia Digital”
sekitarjambi.com – Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kota Jambi terus bergulir. Pada Senin, 30 Agustus 2021 mulai pukul 09.00 WIB, dilangsungkan webinar bertajuk “Pentingnya Menjaga Etika dan Perlindungan Data dalam Dunia Digital”.
Kegiatan masif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan Informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini, bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif, sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif untuk mengidentifikasi hoaks, serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.
Pada webinar yang sukses dihadiri 93 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Dian Ikha Pramayanti, S.Pt., M.Si. selaku Dosen dan Penulis, Fitri Khusyu Aini, Ph.D. selaku Peneliti, Pemilik @skinzie.you & @dapursimbok75, dan Co-founder Medina Farm, Dori Effendi, SI.P., M. Soc., Sc., Ph.D. selaku Koordinator Wilayah Jambi Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) & Anggota PELANTA Provinsi Jambi, dan Afriansyah, M.Si. selaku Dosen UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Pegiat media sosial yang juga sebagai Public Speaker, Content Creator & Entrepreneur, @aaquina bertindak sebagai Key Opinion Leader dan memberikan pengalamannya.
Pada sesi pertama, Dian Ikha Pramayanti mengatakan, saat ini dunia berada pada zaman overload informasi, dimana informasi bersifat full demand dan push supply.
“Dunia digital telah menjadi dunia nyata kedua kita, bahkan ruang digital sering menjadi yang pertama dibanding dunia nyata,” ujarnya.
Giliran sebagai pembicara kedua, Fitri Khusyu Aini mengatakan, menjadi masyarakat digital yang cerdas diantaranya harus menanamkan budaya digital.
“Budaya sebagai filter untuk menangkal kejahatan digital, dan lakukan verifikasi informasi,” ujarnya.
Tampil sebagai pembicara ketiga, Dori Effendi menjelaskan cara menjaga keamanan data pribadi.
“Aktivasi dual factor antara email dan nomor telepon di hp anda, pasword kombinasi harus memiliki ketahanan yang kuat. Misal kombinasi hurus besar, kecil, dan angka,” ujarnya.
Pembicara keempat, Afriansyah menegaskan, salah satu poin penting dalam bermedsos diantaranya memenuhi etika dalam penggunaan media sosial.
“Menjunjung tinggi etika sebagai sebuah tanda penghargaan,” ujarnya.
@aaquina sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini menceritakan pengalaman terkait keamanan account.
“Jadi beberapa waktu yang lalu ada seseorang yang mencoba masuk ke akun, tetapi saya sudah menggunakan double verification. Jadi kalau ada yang masuk harus crosingchek ke nomor handphone terlebih dahulu,” ujarnya.
Pada webinar kali ini, para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan. Terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber.
Rahmat, salah seorang peserta menanyakan “Bagaimana kita bisa menunjukkan bahwa kita itu pantas untuk diterima, bagaimana cara memaksimalkan media social sebagai personal branding kita yang bisa membedakan kita dengan orang lain?”. Pertanyaan juga hadir dari peserta bernama Siswanto, yang menanyakan “Bagaimana meningkatkan literasi untuk meningkatkan kecintaan terhadap nilai-nilai kebudayaan daerah ketika globalisasi dan kemajuan teknologi mulai menggerusnya, dimana salah satu buktinya adalah kecintaan anak-anak muda akan budaya kebarat-baratan dan malah menganggap budaya sendiri kuno dan aneh?”. Pertanyaan selanjutnya oleh Muhammad Ichwan, “Apa yang menyebabkan keahlian atau kecakapan digital yang dimiliki seseorang justru digunakan untuk kejahatan digital seperti hacker dan lainnya? Bagaimana cara mengedukasi anak-anak khususnya para millennial agar tidak menyalahgunakan skill tersebut tetapi dapat di manfaatkan untuk hal yang lebih positif dan produktif?”. Dan pertanyaan juga hadir dari Dedi A., “Batasan etika itu tergantung perspektif, sejauh apa kita bisa menilai batasan etika yang telah dilanggar sehingga kita bisa melakukan tindakan kepada orang yang telah melanggar batasan etika itu?”.
Diketahui, webinar ini merupakan kegiatan kedelapan belas dari 37 kali webinar yang akan diselenggarakan di Kota Jambi. (Tim)