Tukang Reparasi Tas Jemaah Kebanjiran Order di Musim Haji 2024

sekitarjambi.com – Dimulai sejak tahun 1990-an, Mardianto sebagai generasi penerus pedagang dan tukang reparasi tas jemaah haji, hingga kini bersama rekan-rekannya masih eksis mencari peruntungan di musim haji. Pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024, Mardianto bersama 5 (lima) orang rekannya membuka stand khusus penggantian tali tas jemaah, berada di Asrama Embarkasi Haji Antara (EHA) Provinsi Jambi.

“Iya sebetulnya dari generasi, dulu yang awalnya masuk asrama (haji) orangtua dari kita, sekarang kita yang melanjutkan,” ujarnya.

Dikatakan oleh Mardianto, ia dan rekan-rekannya berasal dari Provinsi Sumatera Barat. Dimana untuk menjalankan usaha perorangan ini, rekan-rekan perajin tali tas direkrut untuk bersama bekerja pada musim haji, diupah atas kerja memasang tali tas jemaah.

Diketahui, sehari-harinya Mardianto bersama rekan-rekan berprofesi sebagai tukang reparasi untuk memperbaiki kursi tamu, jok mobil, serta menjahit terpal dan tenda.

“Dulu kan kita itu domisili di pinggir asrama haji (Sumatera Barat), karena asrama haji butuh banyak (memperbaiki) tas yang rusak, dia (pihak asrama haji) datang ke tempat kita untuk diperbaiki. Awal-awal 1 atau 2 orang, tahun berikutnya banyak. Makanya kita berinisiatif untuk masuk ke asrama (haji) biar jemaahnya tidak keluar,” ungkapnya.

Tali tas yang dijual oleh Mardianto bersama rekan-rekan dibanderol seharga Rp 50.000,-, ini merupakan harga paket yakni tali tas pinggang dan tali tas sandang. Dengan harga tersebut, para jemaah memperoleh penggantian 2 jenis tali yang senantiasa digunakan selama beribadah di Tanah Suci. Untuk per KLOTER, penjualan tali tas ini bisa mencapai pasar 80% dari jumlah jemaah.

Dengan tujuan membantu memperkuat tali tas jemaah haji, Mardianto mengatakan bahwa usahanya ramai pembeli, lantaran jemaah satu menyampaikan pengalaman baiknya kepada jemaah lain.

“Kualitasnya (tali standar yang dibagikan) sih sebetulnya kalau difungsikan sesuai fungsinya nggak apa-apa, tapi kalau jemaah kadang isi tasnya padat, jadi tasnya sering putus. Makanya kami datang kesini (asrama haji) untuk membantu jemaah, biar tasnya lebih kokoh, kuat,” ujarnya.

Mardianto menuturkan, penggantian tali tas dinilai sebagai kebutuhan pokok dari para jemaah. Antusias para jemaah mengganti tali tas dinilai Mardianto sangat tinggi.

“Jemaah yang berangkat sebelumnya cerita ke jemaah yang berikutnya. Semenjak kami berada di asrama (haji) itu (tali tas) sudah menjadi kebutuhan pokok bagi jemaah itu. Nggak apa rasanya kalo dia (jemaah) nggak ganti tali tas, merasa was-was sampai di Tanah Suci tasnya putus,” ujarnya.

Wahyudi, jemaah yang tergabung dalam KLOTER BTH 25 Provinsi Jambi menuturkan, penggantian tali dilakukan agar dapat lebih kuat untuk menopang beban dalam tas, yang berisi biodata atau dokumen penting pribadi jemaah, salah satunya adalah paspor.

“Tujuan ganti tas yaitu supaya lebih kuat dan menopang beban berat di dalam tas. Tas itu untuk biodata-biodata terpenting dulu dikhususkan seperti paspor, uang dan lain-lain,” ujarnya.

Serupa yang disampaikan oleh Suardi yang juga merupakan JCH KLOTER BTH 25 Provinsi Jambi, bahwa penggantian tali tas dilakukannya lantaran khawatir putus ketika melaksanakan ibadah tawaf yang notabene ramai jemaah mengelilingi Kakbah di Tanah Suci Mekkah.

“Terpaksa harus diganti takutnya kalo pas tawaf ketarik dan putus. Ganti tali tas ini Rp 50.000,-,” ungkapnya.

Mardianto menuturkan, meski usaha yang ia dan rekan-rekan lakoni adalah musiman, di samping memperoleh hasil yang terbilang menjanjikan, dirinya merasa senang dan bahagia bisa membantu jemaah. Di Asrama EHA Provinsi Jambi, pedagang dan tukang reparasi tas jemaah haji bukanlah Mardianto dan rekan-rekan seorang, melainkan ada beberapa stand lain yang turut menjual produk dan jasa serupa.

Diketahui, Mardianto bersama rekan-rekannya menjual tas tali jemaah bukan hanya membuka stand di Asrama Haji Jambi, melainkan turut berjualan di Asrama Haji Sumatera Barat dan Bengkulu. Kerja sama yang baik bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama di ketiga daerah tersebut, membuat usaha penjualan tali tas jemaah Mardianto bersama rekan-rekannya eksis hingga saat ini.

“Doa kami semoga jemaah haji Jambi mendapat haji yang mabrur dan semua doa-doanya dijabah oleh Allah. Aamiin Ya Rabbal Alamin.” tutupnya. (Mk)

Bagikan