PHK Massal Perusahaan Startup Indonesia

sekitarjambi.com – Perusahaan rintisan atau startup menjadi perbincangan hangat dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini seiring dengan beredarnya kabar sejumlah perusahaan rintisan atau startup yang cukup dikenal di Indonesia melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran terhadap karyawan.

Terdapat enam perusahaan startup yang ada di Indonesia diketahui sudah melakukan PHK besar-besaran, diantaranya yakni seperti Zenius, LinkAja, Fabelio, Tanihub, Uang Teman, dan JD.ID.

PHK pada perusahaan startup tidak hanya marak terjadi di Indonesia. Fenomena serupa juga terjadi di seluruh dunia. Melansir moneycontrol.com Minggu (29/5/2022), PHK startup ini disebut sebagai akibat dari pergeseran hal-hal yang bernilai profit serta akuisisi pelanggan yang tidak terkendali. Di samping itu, resesi atau pelemahan ekonomi yang terjadi di sejumlah negara akibat pandemi Covid-19.

Bendahara Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) sekaligus Managing Partner Ideosource Venture Capital, Edward Ismawan Chamdani mengaku tidak kaget melihat startup mulai memilih strategi efisiensi melalui PHK karyawan.

“Saya enggak bilang salah, tapi keputusan bisnis dalam arti apakah bisnis modelnya belum tepat atau target marketnya masih salah, atau ada value change yang mereka fokusnya terlalu lebar,” ujarnya.

Edward Ismawan menuturkan upaya yang dilakukan agar tidak terjadi PHK yang terlalu masif, startup harus menyelaraskan kembali strategi pekerja mereka. Yakni dengan memprioritaskan internal hiring dan juga kemungkinan penataan kembali peran, yang didukung dengan training dan upskilling untuk karyawan. (Iz)

Bagikan