Pelaksanaan Wukuf di Arafah Pada 9 Zulhijah 1444 Hijriah
sekitarjambi.com – Ibadah Haji merupakan rukun Islam kelima, yang harus dilakukan oleh umat Muslim yang mampu. Haji adalah ibadah yang bukan hanya mengandalkan keimanan batiniah, namun juga fisik yang kuat dan biaya yang tidak sedikit.
Hari ini, Selasa 9 Zulhijah 1444 Hijriah atau 27 Juni 2023, jutaan umat Islam berkumpul di padang Arafah untuk melaksanakan wukuf. Tidak terkecuali bagi jemaah haji asal Provinsi Jambi.
“Al Hajju Arafah, Haji itu Arafah.” Demikian sabda Rasulullah SAW, seperti diriwayatkan al Tirmizi. Berwukuf pada hari Arafah adalah rukun haji yang mesti ditunaikan. Tanpa wukuf di Arafah, berhaji tidak sah.
Wukuf dilaksanakan di padang Arafah, dilakukan sejak matahari sudah tergelincir atau bergeser dari tengah hari (pukul 12 siang). Hari pelaksanaan wukuf disebut dengan hari Arafah. Hari Arafah adalah hari istimewa dimana Muslim yang tidak menjalankan ibadah haji pada hari Arafah, kerap akan menjalankan puasa sunnah Arafah untuk mendapat keberkahan.
Wukuf adalah salah satu rukun haji. Dalam menjalankan ibadah haji, ada 6 rukun wajib yang harus dijalani oleh Muslim yang berhaji, yaitu Ihram, Wukuf, Tawaf, Sa’i, Tahallul, dan tertib. Apabila salah satu rukun ini terlewat atau tidak dijalankan sebagaimana tuntunan ibadah haji, maka ibadah haji yang dilakukan dianggap tidak sah.
Dalam bahasa Arab, wukuf artinya berhenti. Wukuf dapat dimaknai sebagai berhentinya aktivitas jemaah yang melaksanakan ibadah haji untuk berdiam diri di padang Arafah. Saat pelaksanaan wukuf, seluruh jemaah bermalam di tempat suci dan bersejarah tersebut. Wukuf juga sering disebut sebagai inti dari ibadah haji. Oleh sebab itu, wukuf menjadi satu di antara rukun yang ditekankan untuk dijalankan. Tanpa melakukan wukuf, ibadah haji dianggap tidak sah.
“Wukuf itu artinya berhenti. Jadi makna wukuf bahwa mereka berhenti di satu tempat, mengandung makna bahwa sesungguhnya sampai suatu saat nanti manusia akan berada pada titik berhenti. Padang Arafah itu miniatur dari Padang Mahsyar artinya bahwa manusia nanti akan berhenti dan akan berada di satu tempat dan akan mempertanggungjawabkan semua amal mereka di hadapan Allah SWT. Perjalanan dunia ini akan sampai pada satu titik dimana manusia pasti akan berhenti, itu makna wukuf. Wukuf itu kemudian menjadi puncak haji,” ujar Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi, H. Wahyudi Abdul Wahab.
Terdapat tiga nilai penting yang ingin diajarkan dalam pelaksanaan Wukuf, yaitu zawal, wukuf, dan arafa. Zawal adalah pergeseran dari terang ke gelap, selayaknya pergerakan matahari. Hal ini diibaratkan perjalanan manusia menuju alam akhiratnya, yang gelap, tetapi kemudian terang karena pada hakikat hidup yang sebenarnya adalah di akhirat. Wukuf berarti tekad dalam memutus keburukan dalam hati, pikiran, dan tindakan. Sementara, arafa adalah memiliki kesadaran bahwa hidup di dunia sejatinya merupakan perjalanan menuju ke kehidupan akhirat yang kekal.
Arafah juga sebagai tempat merajut nilai kemanusiaan. Arafah adalah simbol mengenal Allah SWT. Wukuf adalah berdiam diri sambil merenungi segala perbuatan yang telah dilakukan para jemaah haji dengan tujuan menghilangkan sifat buruk dan menggantikannya dengan sifat baik. Saat menjalankan wukuf, para jemaah haji memohon ampunan Allah serta berserah untuk meraih kesempurnaan. Wukuf mengembalikan kesucian dari setiap manusia dari segala noda dan dosa.
“Untuk kegiatannya sendiri di padang Arafah, setelah diberangkatkan menuju ke Arafah, pertama berzikir membaca Al Quran sampai pukul 11.00 Waktu Arab Saudi, dilanjutkan dilakukan khutbah, mengandung nasihat bagi seluruh jemaah tentang makna wukuf, apa pelajaran yang bisa mereka ambil dari wukuf, kemudian apa nilai-nilai yang ada di wukuf. Jam 12.00 atau ketika waktu Zuhur tiba, mereka (jemaah) melaksanakan Jamak Takdim (Shalat) Zuhur dan Ashar. Kemudian mereka (jemaah) berzikir dan doa secara mandiri sesuai dengan hajat mereka masing-masing, sampai dengan tergelincir matahari pada tanggal 9 Zulhijah untuk diberangkatkan ke Muzdalifa,” ujar H. Wahyudi Abdul Wahab.
Dirangkum dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Muhammad Syukron Maksum (2012), berikut sunnah wukuf:
- Tidak sedang berpuasa
- Menghadap kiblat
- Membaca istighfar
- Memperbanyak berzikir
- Memperbanyak berdoa sembari mengangkat tangan agak tinggi sejajar kepala dan disunnahkan mengulang bacaan doa Nabi SAW saat Hari Arafah.
Hari Arafah merupakan hari yang Allah SWT karuniakan rahmat dan barakah serta diperkenankan segala doa. Jemaah haji yang berada di Arafah disunnahkan untuk memperbanyak zikir seperti tahmid, tasbih, tahlil, dan membaca Al Quran, beristighfar, serta berdoa memohon ampunan.
Arafah juga merupakan lambang dari maqam ma’rifah billah. Di Arafah seluruh jemaah haji dari berbagai penjuru dunia berkumpul dengan berbagai bahasa, suku, bangsa, adat istiadat, dan warna kulit yang berbeda. (Mk)