Masyarakat Indonesia Ramai Serukan Boikot Produk Pro Israel

sekitarjambi.com – Belakangan ini heboh masyarakat memboikot sejumlah produk yang disebut pro dengan Israel. Hal ini buntut Israel yang terus-menerus menyerang Palestina.
Media sosial di Indonesia ramai terkait postingan ajakan boikot produk pro Israel. Sejumlah brand atau produk yang digemakan untuk diboikot diantaranya yakni Starbucks, McDonald’s, KFC, PepsiCo, Netflix hingga Walt Disney.
Media asing kini menyoroti boikot yang dilakukan pada produk-produk tersebut, seperti media Singapura Channel News Asia (CNA) misalnya, membuat analisis khusus soal boikot yang berlangsung.
“Di Indonesia, meskipun netizen telah mendorong boikot terhadap produk-produk yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan yang diduga pro-Israel, situasi di lapangan belum mencerminkan hal ini karena masih adanya skeptisisme terhadap dampak nyata dari tindakan tersebut,” tulis media itu, dikutip Kamis (9/11/2023).
“Bisnis masih berjalan seperti biasa di beberapa gerai Starbucks dan McDonald’s di Jakarta, seperti yang dilihat oleh CNA, dan seorang pakar mencatat bahwa gerakan Boycitt Dibestment Sanctions (BDS) belum mendapat banyak perhatian di negara ini,” tambahnya menjelaskan gerakan boikot, divestasi, dan sanksi untuk menekan Israel mematuhi hukum internasional, yang diinisiasi Palestina.
Menanggapi ramainya pemboikotan produk pro Israel, Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan (ZULHAS), mengatakan bahwa hal tersebut dikembalikan kepada pilihan masyarakat.
“Itu terserah masyarakat, tapi apakah itu membantu ya? Silahkan saja,” ujar ZULHAS ditemui di Jakarta Pusat.
ZULHAS mengatakan dirinya akan mendampingi Presiden RI, Joko Widodo (JOKOWI) untuk menemui Presiden AS Joe Biden. Pertemuan tersebut dilakukan untuk membahas sikap barat terkait dengan serangan Israel ke Palestina.
“Tentu ini soal Palestina ini, ini pelanggaran kemanusiaan, pelanggaran berat. Bagi Indonesia, sebagaimana pembukaan undang-undang dasar kita kemerdekaan itulah hak segala bangsa,” ujarnya.
Boikot produk Israel ini diserukan oleh masyarakat bertujuan untuk memberikan dampak yang signifikan bagi perekonomian Israel. Menurut laporan dari Kementerian Ekonomi Israel, boikot sebelumnya telah menyebabkan kerugian ekonomi sebesar 3 miliar dolar AS pada tahun 2022.
Boikot produk Israel juga telah menyebabkan penurunan penjualan produk-produk Israel di berbagai negara. Misalnya, penjualan produk-produk Danone di Arab Saudi menurun sebesar 20 persen pada tahun 2022.
Gerakan boikot produk Israel adalah cara bagi individu dan kelompok untuk menunjukkan solidaritas dengan rakyat Palestina dan menentang tindakan yang dianggap melanggar hak asasi manusia dan hukum internasional. (Iz)