Berkunjung ke Jambi, MENKO MARVES Luhut Binsar Sayangkan Hanya Batik dan Kopi Arabika Kerinci yang Masuk e-Katalog GERNAS BBI 2022

sekitarjambi.com – Kota Jambi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (MENKO MARVES) RI, Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, Pemerintah Provinsi Jambi agar meningkatkan kualitas produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menegah (UMKM) yang ada di Provinsi Jambi .

Hal ini disampaikan langsung pada sambutan kegiatan Gerakan Nasional Buatan Indonesia (GERNAS BBI) 2022 bertempat di Provinsi Jambi, pada Rabu (19/1/22), yang turut disiarkan melalui siaran langsung YouTube Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

Diketahui, penegasan tersebut disampaikan lantaran dari ribuan jenis produk UMKM yang ada di Provinsi Jambi, namun hingga saat ini hanya dua produk yang dilirik untuk masuk ke dalam e-Katalog Gerakan Nasional Buatan Indonesia (Gernas BBI).

“Sebenarnya sangat banyak produk UMKM Jambi, namun yang layak untuk masuk e-Katalog untuk saat ini hanya Batik dan Kopi Arabika Kerinci. Produk-produk itu juga sudah saatnya ekspor,” ujarnya.

Luhut juga menyampaikan, saat ini Jambi masuk dalam 10 besar Pembelian Produk Dalam Negeri (PPDN) dengan nilai Rp 41.000 pembelian. Sementara daerah lain sudah mencapai jutaan maupun miliaran. Menurutnya Jambi masih belum maksimal melakukan pembelian produk pada belanja pengadaan.

“Ini data, kalian tidak bisa bantah saya, saya mohon agar terus ditingkatkan mulai tahun ini,” tegasnya.

Menjawab kekecewaan tersebut, Gubernur Jambi, Al Haris menyampaikan, Provinsi Jambi sejauh ini sudah melakukan ekspor komoditi pertanian dengan pendapatan Rp 6 Triliun hingga akhir Desember 2021. Komoditi pertanian tersebut terdiri dari kayu manis, pinang, dan karet. Dengan adanya GERNAS BBI ini diharap Al Haris sebagai langkah dan ruang untuk pelaku UMKM mempromosikan karyanya.

“SDA yang ada di Jambi ini luar biasa, hanya saja belum dapat dikelola dengan baik. Dengan adanya GERNAS ini harapannya dapat memberikan pengaruh mendapat dukungan para investor, untuk memberikan dampak pengembangan produk-produk UMKM,” ujarnya. (Iz)

Bagikan