Beralih ke Kompor Listrik, Peredaran Subsidi Gas LPG 3 KG Akan Dikurangi

sekitarjambi.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengungkapkan program konversi kompor subsidi gas LPG ukuran 3 KG, ke kompor listrik ukuran 1.000 watt.
Saat ini pemerintah bersama PT. PLN (Persero) tengah menggencarkan program konversi kompor gas menjadi kompor listrik atau induksi bagi rumah tangga.
“Diminimalkan, tapi ini kan it takes time (butuh) beberapa tahun,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif.
Arifin juga mengatakan, bahwa pemerintah saat ini siap mengurangi peredaran subsidi gas LPG 3 KG. Adapun pengurangan jumlah peredaran akan dilakukan secara bertahap, dengan memperhatikan kondisi pemulihan ekonomi dan kesiapan basis data serta daya beli masyarakat.
Menurut Direktur Utama PT. PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, peralihan LPG ke kompor listrik atau Induksi sebanyak 15,3 juta pelanggan akan menghemat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 85,6 triliun, selama 5 tahun setelah pelaksanaan program. Adapun biaya paket konversi berupa kompor, utensil, pemasangan jalur khusus memasak dapat dialokasikan dari pengalihan sebagian penghematan subsidi.
“Hemat biaya impor LPG dengan program peralihan di tahun 2028 yakni Rp 10,21 triliun per tahun,” ujar Darmawan dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, dikutip Senin (19/9/2022).
“Melalui konversi kompor ini langsung bisa menyelesaikan tiga persoalan sekaligus. Mengurangi ketergantungan impor LPG dengan energi berbasis domestik, yaitu listrik dan juga mengurangi beban APBN yang selama ini untuk mensubsidi LPG ini,” terangnya. (Iz)