Benarkah Konsumsi Telor Dadar Sebabkan Kanker dan Diabetes?

sekitarjambi.com – Hampir semua orang pernah mengonsumsi telur dadar. Namun di balik itu, mengonsumsi telur dadar dianggap bisa menyebabkan timbulnya penyakit kanker dan diabetes.

Telur dadar adalah salah satu hidangan yang banyak dipilih sebagai salah satu menu andalan untuk sarapan sebab kemudahan dalam proses pembuatannya.

Saat ini tidak sedikit terdapat jenis telur dadar beberapa diantaranya adalah telur dadar Minang (Padang dan telur dadar ala Korea). Namun, apakah benar mengonsumsi telur dadar bisa sebabkan penyakit kanker dan diabetes?

Melansir dari berbagai sumber, studi yang membuktikan konsumsi telur bisa menyebabkan kanker masih sangat terbatas. 

Sebuah comparative study pada 2009 yang diterbitkan di Asian Pacific Journal of Cancer Prevention mencoba mengeksplorasi lebih lanjut hubungan antara konsumsi telur dan risiko kanker.

Para peneliti melakukan studi kasus-kontrol dari 11 lokasi kanker di Uruguay antara tahun 1996 dan 2004, termasuk 3.539 kasus kanker dan 2.032 kontrol di rumah sakit. Mereka menemukan hubungan antara konsumsi telur yang lebih tinggi dan peningkatan risiko beberapa jenis kanker. Namun, studi prospektif lebih lanjut mengenai hal ini masih diperlukan.

Salah satu aspek yang kerap menjadi sorotan dalam diskusi seputar telur dadar adalah kandungan antibodi avidin yang terdapat di dalamnya. Avidin, zat yang bertanggung jawab untuk melindungi anak ayam atau bebek saat lahir, diyakini memiliki dampak negatif pada tubuh manusia. Khususnya, terdapat kekhawatiran bahwa avidin dapat mengganggu fungsi biotin, sebuah nutrien penting yang terkandung dalam kuning telur.

Biotin, juga dikenal sebagai vitamin B7, memiliki peran penting dalam tubuh manusia. Salah satu fungsinya adalah membantu dalam proses metabolisme asam lemak. Kuning telur kaya akan biotin, yang diperlukan untuk mengubah tiga jenis asam lemak yang terdapat dalam minyak menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh.

Ini menjadi kritis, terutama bagi individu yang mengonsumsi banyak kolesterol dan minyak, seperti yang ditemukan dalam makanan yang digoreng. Asam lemak, ketika tidak diproses dengan baik, dapat menjadi masalah bagi kesehatan. Biotin berperan dalam memecah asam lemak menjadi bentuk yang lebih mudah digunakan oleh sel-sel tubuh.

Namun, avidin dalam telur dapat mengikat biotin, menyebabkan kerusakan dan menghambat fungsinya. Akibatnya, asam lemak tidak diproses dengan baik dan dapat menumpuk dalam tubuh, meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, termasuk diabetes. (Iz)

Bagikan