5 Fakta Tegal Lockdown Corona

Sekitarjambi.com – Tegal, Demi mencegah penyebaran corona, Pemerintah Kota Tegal berencana mengunci total semua akses keluar-masuk dalam kota, termasuk wilayah perbatasan. Apa yang sudah diketahui sejauh ini? Berikut 5 fakta lockdown ala Tegal:

1. Berawal dari warga Tegal terjangkit corona

Pada Selasa (25/3), warga Tegal dinyatakan positif virus corona berdasarkan hasil tes swab tenggorokan yang kedua. Padahal, tes swab pertama, tujuh hari sebelumnya, hasilnya negatif.
Warga yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kardinah. Dia laki-laki berusia 34, warga Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur.
Dia memiliki riwayat perjalanan dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA). Dia merasa sakit dan sesak pada 16 Maret dini hari saat sedang menumpang kereta api. Dia lalu turun di Stasiun Tegal.

2. Pemkot bergerak cepat

Ketika mengetahui warganya ada yang positif corona, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono menyatakan Kota Tegal darurat corona. “Saya nyatakan Kota Tegal darurat, karena itu harus ada penanganan yang serius,” kata Dedy dalam jumpa pers di Pendapa Balai Kota Tegal, Rabu malam (25/3).

3. Akses keluar-masuk Tegal ditutup

Agar tidak ada lalu lintas orang, Tegal menutup akses dari 30 Maret sampai 30 Juli 2020. Penutupan dilakukan dengan menggunakan beton movable concrete barrier (MCB) yang berat sehingga tidak bisa sembarangan digeser. “Yang dibuka hanya jalur provinsi dan nasional,” kata Dedy.

4. Warga Tegal yang pulang kampung wajib lapor dan masuk Screening Room

Desa-desa yang ada di Kabupaten Tegal mengantisipasi makin banyaknya perantau yang pulang kampung dari kota-kota terjangkit Corona atau Covid-19.
Seperti di Desa Rembul Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Pemerintah Desa telah menyiapkan Disinfektan Screening Room. Setiap warga Rembul yang baru pulang dari kota perantauan, wajib masuk Disinfektan Screening Room.

5. Warga Tegal diminta paham dan berkontribusi

“Diharapkan masyarakat bisa memahami karena ini adalah keadaan darurat. Di mana kita butuh kekompakan seluruh masyarakat agar bisa terhindar dari wabah ini,” kata Dedy.
Dedy mengakui, nantinya kebijakan penutupan akses tersebut akan menimbulkan pro-kontra. Diakuinya bisa berdampak pada merosotnya pendapatan ekonomi masyarakat seperti pedagang kecil.
Meski demikian, Dedy mengaku sudah menyiapkan solusinya di antaranya dengan memberikan bantuan sosial melalui Dinas Sosial ke warga miskin atau yang membutuhkan.
“Saya pribadi dan jajaran Pemkot serta seluruh anggota DPRD dengan kesadarannya agar inisiatif secara pribadi untuk membantu mengumpulkan dana,” kata Dedy.
Dedy mengaku kebijakan yang diambil sudah dipertimbangkan matang-matang demi keselamatan warga Kota Tegal. (kumparan.com)

Bagikan

160 thoughts on “5 Fakta Tegal Lockdown Corona

Tinggalkan Balasan