Pria Asal Jambi Galang Dana Rp 10,3 Miliar Bantu Korban Bencana Sumatera

sekitarjambi.com – Seorang pria asal Jambi Ferry Irwandi yang juga merupakan konten kreator pendiri Malaka Project mengenalkan aksinya yang keren yakni menggalang dana hingga Rp 10,3 miliar untuk korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. Dalam unggahan di media sosialnya, ia mengungkap situasi “mencekam” dan kondisi darurat yang melanda daerah terdampak seperti di Aceh Tamiang.
Kondisi pilu dan mencekam di Kabupaten Aceh Tamiang pasca banjir bandang dan tanah longsor terkuak melalui kesaksian langsung Ferry Irwandi. Ferry, yang berhasil menggalang donasi fantastis lebih dari Rp 10,3 miliar dalam waktu 24 jam, tak kuasa menahan tangis saat menyalurkan bantuan logistik ke lokasi bencana.
Ferry Irwandi, yang tiba di Kota Kualasimpang, Aceh Tamiang, pada Jumat (5/12/2025) setelah mengirimkan bantuan tahap pertama seberat 2,6 ton menggunakan pesawat milik POLRI, terkejut melihat skala penderitaan warga. Curhatan warga setempat kepada Ferry menguak fakta mengejutkan bahwa berhari-hari setelah bencana melanda sejak akhir November 2025, bantuan dari pemerintah kabupaten maupun nasional belum tiba.
“Mencekam, yang bilang ini tidak mencekam, Anda jangan ke pinggir kota,” tegas Ferry.
“Korban bantu korban,” ungkapnya.
Warga juga mengonfirmasi kepada Ferry bahwa setelah satu pekan wilayahnya diterpa banjir, belum ada bantuan dari pemerintah nasional yang sampai.
“Bantuan nasional belum ada? Bantuan dari pusat? pemerintah? kabupaten belum ada?,” tanya Ferry.
“Belum ada. Kecuali kemarin dari dana desa untuk beli beras, cuma beras aja yang kami dapat,” jawab warga dalam unggahan video di media sosialnya.
Diketahui bahwa Ferry Irwandi lahir di Jambi pada 16 Desember 1991 dari keluarga Minangkabau. Ayahnya berprofesi sebagai dosen ilmu hukum, sementara ibunya bekerja di pemerintahan. Ferry menempuh pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) sebelum melanjutkan studi magister di University of Central Queensland, Australia. Meski berlatar belakang akuntansi dan keuangan, minat Ferry pada seni dan perfilman tumbuh sejak duduk di bangku SMP Negeri 7 Kota Jambi. Saat kuliah, ia turut aktif di klub film mahasiswa bernama SCENE.
Karier profesionalnya dimulai sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Keuangan RI Bidang Hubungan Masyarakat, dengan posisi sebagai videografer. Setelah mengabdi sekitar 10 tahun, ia memutuskan mengundurkan diri pada November 2022 untuk fokus menjadi kreator konten penuh waktu. (Iz)
