SKK Migas – PetroChina Dukung Program Peduli Oksigen Hulu Migas – KADIN

sekitarjambi.com – Industri hulu migas membantu menyediakan peralatan untuk transportasi oksigen yang dibutuhkan kalangan medis, guna penanganan pasien Covid-19. Bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, SKK Migas dan KKKS yang satu diantaranya adalah PetroChina Internasional Jabung Ltd. menyediakan tujuh unit isotank dan sekitar 1.500 tabung berukuran 3 m3 dan 6 m3 yang dapat digunakan untuk mendukung Program Peduli Oksigen Hulu Migas – KADIN Indonesia.

Acara penyerahan bantuan secara simbolik dilakukan secara daring pada Jumat (16/7), dihadiri oleh Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Sekjen KESDM Ego Syahrial, Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid, dan Menteri Kesehatan RI Budi Gunawan Sadikin, serta para pejabat Kontraktor KKS.

“Gerak cepat SKK Migas dan KKKS ini wujud dukungan industri hulu migas kepada Pemerintah dan dunia medis yang sangat membutuhkan oksigen untuk pasien Covid-19, sehubungan dengan meningkatnya kasus pandemi akhir-akhir ini. Kami berharap bantuan ini dapat meringankan usaha-usaha yang dilakukan untuk menanggulangi pandemi ini,” ujar Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, pada acara seremoni penyerahan bantuan tersebut.

Vice President Human Resources and Relations, Dencio Renato Boele mengatakan, PetroChina mendukung penuh upaya pemerintah dalam pencegahan dan penanganan Covid-19.

“Selama pandemi Covid-19, kami telah mendukung upaya-upaya percepatan penanganan Covid-19 di sekitar wilayah Blok Jabung dan daerah lain. Bantuan tabung oksigen ini termasuk salah satunya,” Dencio menjelaskan.

“Kami menyadari pentingnya penyediaan oksigen yang memadai bagi para pasien Covid-19 maupun penyakit berat lainnya. Semoga bantuan kecil ini dapat digunakan dengan baik,” tambah Dencio.

Sejak Maret 2020, PetroChina menyalurkan berbagai program sosial dan donasi untuk pencegahan dan penanganan Covid-19, termasuk bantuan masker dan APD bagi tenaga kesehatan, paket sembako untuk masyarakat, kegiatan disinfeksi di fasilitas umum, dan webinar dengan topik terkait pandemi bagi para pemangku kepentingan.

Diketahui dalam mendukung Program Peduli Oksigen Hulu Migas – KADIN, tujuh unit isotank yang akan digunakan mendukung program, merupakan fasilitas sewa dari Kontraktor KKS yang untuk sementara dialihkan guna mendukung misi kemanusiaan tersebut. Sebanyak empat unit isotank diberikan melalui BP Indonesia. Masing-masing berkapasitas 17 ton oksigen, akan digunakan untuk mendukung pengadaan oksigen di Pulau Jawa. Sebanyak dua unit isotank langsung diserahkan kepada KADIN Indonesia, sedangkan dua isotank lainnya tengah dalam proses persiapan.

Sebanyak tiga unit isotank lainnya masing-masing berkapasitas 18 ton, disupport oleh Eni MB bekerja sama dengan KSO Aico Energi – Serba Dinamik Indonesia dan PT. Surya Indotim. Tiga unit isotank ini akan digunakan untuk mendukung transportasi oksigen di Pulau Kalimantan dan operasionalnya dikoordinasikan dengan PEMDA Kalimantan Timur. Sebanyak satu unit isotank sudah digunakan mengisi hub oksigen di Kutai Kartanegara untuk mensuplai kebutuhan rumah sakit di Balikpapan, dan dapat memenuhi kebutuhan seluruh rumah sakit di Balikpapan selama dua hari. Sedangkan dua unit isotank lainnya tengah dalam persiapan.

Sementara tabung-tabung yang dikumpulkan, berasal dari operasional Exxon Mobile Cepu Ltd., Premier Oil Natuna Sea BV, Kangean Energy Indonesia, JOB Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi, Grup Pertamina, PetroChina International Jabung Ltd., Conoco Philips, dan PT. Medco E&P. Sebagian bantuan adalah hasil pengadaan baru oleh beberapa KKKS yang telah terisi oksigen, sedangkan sebagian lain berasal dari tabung operasional hulu migas, sehingga perlu dibersihkan dan memenuhi standar medis. Penyerahan bantuan dilakukan setelah proses administrasi selesai dilakukan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“SKK Migas mengucapkan terima kasih atas dukungan dari KKKS dalam program ini, sekaligus membuktikan dukungan penuh industri hulu migas kepada Pemerintah dalam penanggulangan wabah Covid-19. Karena kami merasakan betul, dampak Covid-19 juga terasa di hulu migas. Kami percaya kita bersama-sama akan semakin kuat dan tangguh mengalahkan Covid-19 agar perekonomian dapat kembali normal,” ujar Dwi.

Setelah menandatangani secara simbolis penyerahan isotank bantuan industri hulu migas, Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid menyampaikan, KADIN bersama pengusaha nasional membuat gerakan perang melawan pandemi, seperti vaksinasi gotong royong, rumah oksigen darurat, dan suplay chain oksigen.

“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dari industri hulu migas atas program peduli oksigen yang diinisiasi oleh KADIN Indonesia dan SKK Migas. Bantuan tujuh isotank dan 1.500 tabung oksigen akan sangat membantu Pemerintah dalam upaya pemenuhan oksigen. Melalui gotong royong, kita optimis dapat memenangkan perang melawan pandemi ini,” ujar Arsjad.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan informasi peningkatan kasus Covid-19 Indonesia yang sangat cepat. Jika sebelum lebaran sekitar 23 ribu pasien dirawat di rumah sakit, dalam waktu enam minggu naik menjadi 91 ribu orang. Untuk menolong 23 ribu pasien tersebut, dibutuhkan sekitar 400 ton oksigen per hari. Dengan peningkatan pasien, maka saat ini kebutuhan oksigen hampir 2.400 ton per hari. Sebagai langkah antisipasi, KEMENKES RI memperkirakan kebutuhan akan menjadi 3.800 ton per hari, atau setara 55 isotank.

Direncanakan bantuan yang diberikan industry hulu migas akan digunakan untuk mendukung penambahan oksigen 1.000 ton perhari.

“Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dari industri hulu migas dalam bentuk tujuh isotank dan 1.500 tabung oksigen. Kami percaya dengan kapabilitas industri hulu migas yang besar, kemampuan akses pabrikan isotank dan kemampuan akses pembiayaan, industri hulu migas dapat berkontribusi lebih besar lagi membantu kebutuhan isotank,” ujar Budi Gunadi.

Lebih lanjut Budi Gunadi berharap agar bantuan tujuh isotank dari hulu migas dapat digandakan menjadi 70 isotank, sehingga mampu memenuhi kebutuhan penyediaan oksigen secara mobile saat estimasi puncak pandemi.

Industri Hulu Migas telah berjuang bersama Pemerintah selama 17 bulan sejak ditetapkannya pandemi Covid-19 sebagai bencana nasional non-alam. Dalam kurun waktu tersebut, SKK Migas dan KKKS telah melakukan berbagai program penanggulangan Covid-19, baik untuk mendukung program Pemerintah maupun bantuan langsung ke masyarakat.

Meskipun industri hulu migas juga sangat terdampak dengan adanya bencana Covid-19, namun patut disyukuri kinerja hulu migas di masa Pandemi Covid-19 masih dapat dijaga secara optimal. Kontribusi hulu migas pada penerimaan negara di tahun 2020 adalah sebesar US$ 8,7 miliar atau setara dengan Rp 122 triliun atau 148% dari target yang ditetapkan dalam APBN. Penerimaan pada tahun 2021 juga akan lebih tinggi dari target APBN, mengingat pada Juni 2021 sektor hulu migas telah menyumbang US$ 6,67 Miliar atau setara Rp 96,7 Triliun, atau 91,7% dari target APBN 2021. (Ut)

Bagikan

Tinggalkan Balasan