Sembilan Jemaah Haji Jambi Wafat di Tanah Suci Mekkah

sekitarjambi.com – Jumlah jemaah Indonesia yang meninggal di Tanah Suci saat ibadah haji pada penyelenggaraan tahun 1444 Hijriah/2023 Masehi semakin bertambah.
Melihat dari update data website resmi Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT), hingga Sabtu (8/7/2023), tercatat hingga hari ke-46 operasional haji 1444 Hijriah/2023 Masehi, jumlah jemaah haji yang wafat sudah mencapai 464 orang.
Dari jumlah tersebut, sembilan diantaranya adalah jemaah haji asal Provinsi Jambi. Sembilan jemaah tersebut, yakni:
- Umi Kalsum Abu Kasim, dari KLOTER BTH 22 meninggal dunia di usia 60 tahun pada 21 Juni 2023 di KKHI Mekkah
- Erlinda Roeslinur Mansur, dari KLOTER BTH 20 meninggal dunia di usia 68 tahun pada 27 Juni 2023 di Arafah
- Syaripuddin Abdul Wahab, dari KLOTER BTH 21 meninggal dunia di usia 76 tahun pada 28 Juni 2023 di Mina
- Rustam Abdul Rajak, dari KLOTER BTH 17 meninggal dunia di usia 80 tahun pada 29 Juni 2023 di Mina
- Tego Waluyo Karto, dari KLOTER BTH 20 meninggal dunia di usia 62 tahun pada 2 Juli 2023 di Mekkah
- Hari Sugiharjo Soehari Wiryosiswanto, dari KLOTER BTH 18 meninggal dunia di usia 64 tahun pada 3 Juli 2023 di Mekkah
- Seral Badu Stu, dari KLOTER BTH 24 meninggal dunia di usia 65 tahun pada 5 Juli 2023 di Mekkah
- Mat Rum Mat Ripat, dari KLOTER BTH 21 meninggal dunia di usia 71 tahun pada 6 Juli 2023 di Mekkah
- Parjono Kromo Tani, dari KLOTER BTH 20 meninggal dunia di usia 66 tahun pada 6 Juli 2023 di Mekkah.
Berdasarkan keterangan meninggal dunia dari website SISKOHAT, kesembilan jemaah tersebut bukan terkategori sebagai jemaah berisiko tinggi (RISTI) atau jemaah yang memiliki penyakit bawaan tertentu.

Atas berita duka tersebut, Kantor Wilayah Kementerian Agama (KANWIL KEMENAG) Provinsi Jambi melalui Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah, H. Wahyudi Abdul Wahab, mengungkapkan belasungkawa kepada para keluarga jemaah yang berada di Tanah Air, dengan menyerahkan surat pemberitahuan meninggal dunia resmi dari Tanah Suci.
“Kaitan dengan keluarga yang ditinggalkan, kita sudah membuat surat dari KAKANWIL ditujukan kepada Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten/kota, pertama untuk menyampaikan belasungkawa sekaligus ke rumah duka,” ungkap H. Wahyudi Abdul Wahab.
“Jadi secara resmi kita sampaikan surat menuju ke rumah duka menyampaikan belasungkawa, menyampaikan kabar duka, bertakziah mewakili Kementerian Agama RI untuk menemui pihak keluarga dan menyampaikan informasi wafatnya keluarga yang melaksanakan ibadah haji,” sambungnya.
H. Wahyudi Abdul Wahab juga menyampaikan, bahwa bagi keluarga yang ditinggalkan agar tidak khawatir dan terlarut dalam kesedihan dengan proses kepengurusan jenazah hingga pemakaman. Karena untuk jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia di Tanah Suci, sudah disiapkan tempat khusus pemakaman hingga nantinya pemberian asuransi.
“Jemaah haji itu dimakamkan di wilayah yang berada di luar area Mekkah dan memang sudah menjadi pemakaman khusus bagi jemaah-eamaah haji yang meninggal dunia. Kemudian jemaah haji yang meninggal dunia nanti akan diberikan asuransi,” terangnya.
Selanjutnya, ia mengimbau kepada seluruh jemaah terutama jemaah LANSIA agar tetap menjaga kesehatan selama di Tanah Suci Mekkah, ditambah dengan kondisi cuaca yang rata-rata dalam kisaran 44 derajat celcius di Tanah Suci yang tentunya menguras energi.
“Maka harapan kita, tentu pertama bagi jemaah haji kita yang masih berada di Tanah Suci, penting menjaga kesehatan. Bagi LANSIA agar diberikan keringanan untuk ibadah-ibadah yang sunnah, kita berharap mereka hanya melaksanakan di hotel,” harapnya. (Iz)