Rahasia Sukses Jemaah Haji KLOTER BTH 19 Provinsi Jambi Jalani Rangkaian Ibadah Tanpa Terkendala Gangguan Kesehatan Serius

sekitarjambi.com – Kembalinya jemaah haji yang tergabung dalam Kelompok Terbang (KLOTER) BTH 19 Provinsi Jambi pada 3 Juli 2025, membawa kabar bahagia bagi keluarga yang menanti. Jemaah KLOTER BTH 19 yang berasal dari Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Bungo tidak hanya tiba dengan selamat di Tanah Air, mayoritas jemaah mengaku dapat mengikuti seluruh rangkaian ibadah haji dengan sempurna, tanpa terkendala gangguan kesehatan serius.

Hal ini tidak lepas dari kesadaran jemaah menjaga kesehatan secara disiplin selama berada di Tanah Suci. Mulai dari pola makan, asupan cairan, hingga manajemen istirahat menjadi kunci utama agar ibadah berjalan lancar tanpa kendala.

Seperti yang diungkapkan oleh seorang jemaah KLOTER BTH 19 asal Kabupaten Tanjung Jabung Barat, H. Herri Yansa Wijaya. Ia membagikan pengalamannya selama berada di Tanah Suci hanya merasakan flu, batuk, dan demam karena adaptasi cuaca yang cukup ekstrem dengan suhu hingga 47 derajat celcius. Namun untuk mengatasi hal tersebut, agar tetap bisa melaksanakan ibadah sunah haji, ia memiliki tips sehat yakni dengan rutin mengonsumsi vitamin, suplemen, dan mengatur pola istirahat.

“Jadi sejauh ini memang saya pribadi kalau sudah melakukan kegiatan umrah sunah, per dua hari itu melakukan umrah sunah, obat-obatan terus kita makan, baik itu suplemen ataupun obat-obat masalah batuk dan flu, setelah itu kita istirahat,” ungkapnya.

H. Herri Yansa Wijaya menyampaikan tips sehat lainnya yang ia terapkan selama berada di Tanah Suci yakni dengan rutin mengonsumsi air minum (air putih), agar kebutuhan cairan tubuh terpenuhi dan tidak rentan sakit. Ia mengaku dalam sehari bisa menghabiskan lima botol air minum dengan kapasitas isi 600 ml hingga 1 liter.

“Terkait masalah menjaga kesehatan, banyak minum air putih, harus banyak minum air putih, kalau nggak banyak minum air putih pasti sehebat apapun minum obat-obatan, pasti tidak akan bisa sembuh. Jadi justru lebih banyak dianjurkan minum air putih, karena memang disana air putih kita itu sudah siap ready. Kalau memang kita ingin sehat, ya harus minum air putih,” ujarnya.

Selanjutnya, H. Abdul Ghofur yang merupakan jemaah KLOTER BTH 19 asal Kabupaten Bungo, mengungkap tips kesehatannya selama berada di Tanah Suci. Ia menuturkan bahwa yang mengetahui kondisi tubuh adalah dirinya sendiri, sehingga ketika ia merasa tubuh akan drop, maka ia akan mengurangi aktivitas ibadah di luar hotel. Meski tubuh dalam kondisi fit, jika keluar hotel dirinya harus tetap memakai Alat Pelindung Diri (APD).

“Yang tahu diri kita, kondisi tubuh kita, kan kita sendiri. Jadi ketika tubuh kita mulai drop, kita lebih banyak di hotel dan membatasi untuk keluar hotel untuk beribadah (ibadah sunah),” ungkapnya.

“Kalau untuk alat pelindung diri, setidaknya kita harus keluar hotel itu harus pakai topi atau pakai syal dan lain sebagainya supaya tubuh kita tetap fit,” jelasnya.

Sementara itu, jemaah lainnya yang juga berasal dari KLOTER BTH 19 asal Kabupaten Bungo, H. Abdul Karim Yusuf, mengaku tips kesehatan yang ia terapkan selama di Tanah Suci adalah dengan mengikuti seluruh protokol kesehatan dan aturan kesehatan Pemerintah.

“Alhamdulillah kami sehat-sehat saja, tidak ada gangguan apapun sampai sekarang, sampai di Jambi ini,” tuturnya.

Ia mengaku selalu taat pada aturan dan disiplin dalam menjaga kesehatan seperti mengonsumsi air minum yang banyak dan makan tepat waktu. Selain itu, ia mengaku mengikuti arahan para warga Arab Saudi agar memakai serban sebagai APD untuk menghindari udara panas.

“Kalau ia mematuhi segala apa yang diterapkan oleh peraturan Negara Republik Indonesia, Insya Allah kita dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan lancar, aman, sehat, selalu berhasil kemana saja berada. Dan jangan lupa disana itu udaranya panas, maka kami mendapat pelajaran dari orang Arab supaya memakai serban,” ungkapnya.

Yang diungkapkan oleh H. Abdul Karim Yusuf memang benar. Pemerintah Republik Indonesia melalui Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) terus mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan dan pentingnya mengikuti aturan protokol kesehatan. Pihak BKK sendiri juga telah melakukan penyuluhan kesehatan untuk para jemaah, agar tetap aman dan nyaman selama melakukan ibadah di Tanah Suci.

Disampaikan oleh Plt. Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas II Jambi, dr. Dewi Juli Arta, bahwa pada saat jemaah berada di Asrama Embarkasi Haji Antara (EHA) Provinsi Jambi sebelum keberangkatan ke Tanah Suci, pihaknya telah melakukan penyuluhan kepada seluruh jemaah haji pada setiap KLOTER untuk terus menerapkan pola hidup sehat selama berada di Tanah Suci.

“Jadi kita sarankan untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat. Jadi selalu menggunakan masker, kita ada membagikan paket masker, selalu cukup minum dan makan yang sudah disediakan oleh panitia dan juga cukup untuk istirahat,” ujarnya.

dr. Dewi Juli Arta mengungkapkan, berkat adanya kebijakan istithaah yang merupakan sebuah pemeriksaan kesehatan yang wajib dilakukan oleh calon jemaah haji dan juga kesadaran jemaah dalam menerapkan hidup sehat di Tanah Suci, maka kasus penyakit berat dan penyakit infeksi saluran pernapasan pada jemaah lebih berkurang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Jadi karena mereka sudah mempersiapkan diri, penyakit infeksi saluran pernapasan itu sudah lebih berkurang dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dan juga penetapan dari istithaah yang sudah lebih baik, jadi jemaah hajinya relatif sudah terkontrol penyakitnya,” lanjutnya.

Dengan kembalinya jemaah ke Tanah Air dalam kondisi yang sehat dan selamat, ibadah haji tahun ini menjadi cerminan keberhasilan tidak hanya dari sisi spiritual, tetapi juga dalam pengelolaan kesehatan jemaah yang patut diapresiasi. (Iz)

Bagikan