PetroChina Sabet Juara Booth dan Video Terbaik Pra Event Forum Kapasitas Nasional di Wilayah SUMBAGSEL
sekitarjambi.com – Palembang, Pra event Forum Kapasitas Nasional di wilayah Sumatera Bagian Selatan (SUMBAGSEL) yang digelar oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kerja Sama (KKKS) pada 5 – 6 Juli 2022 di Novotel Palembang, turut dihadiri oleh Gubernur Jambi Al Haris dan VP Supply Chain Management PetroChina International Jabung Ltd. Gusminar, sebagai Ketua Koordinator Pelaksana Forum Kapasitas Nasional 2022 Wilayah SUMBAGSEL dan berkesempatan memberikan sambutan di pembukaan acara.
“Tujuan forum adalah meningkatkan kapasitas industri dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan pengadaan barang dan jasa di industri hulu migas. Kita mendatangkan UMKM Ekowisata Sukorejo dan Batik Idola untuk mengisi booth pameran produk binaan. Di booth ini, kita tampilkan video instagram reel Batik Idola,” ujar Gusminar.
Mengisi booth pameran produk binaan, PetroChina mendatangkan UMKM Ekowisata Sukorejo dan Batik Idola. Hasilnya, PetroChina meraih juara 3 booth terbaik dan juara 1 video booth terbaik. Selain itu, CSR Superintendent Adrian Wibisono mengisi sesi FGD dengan topik “Pengembangan Kapasitas Daerah di Wilayah Jambi”.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jambi Al Haris turut menyampaikan apresiasi kepada SKK Migas dan KKKS yang telah berkomitmen untuk terus meningkatkan nilai tambah bagi daerah, salah satunya menggerakkan sektor industri baik UMKM, koperasi, dan menciptakan nilai tambah, serta penerimaan negara yang lebih besar.
“Saya sangat bangga hadir disini, melihat bahwa dari SKK Migas dan KKKS mereka punya visi luar biasa bagi Indonesia, mengangkat UMKM Indonesia, mereka sudah mencoba untuk P3DN sesuai arahan Presiden untuk mengangkat usaha lokal. Kebanyakan produk kesulitan untuk branding, sehingga forum ini sangat penting untuk mempertemukan antara pelaku bisnis dengan calon mitranya, dalam rangka menaikkan produksi dalam negeri,” ungkap Al Haris.
Selain itu, Al Haris juga meminta SKK Migas dan KKKS untuk memikirkan langkah yang harus dilakukan, terkait masih banyaknya sumur tua yang tidak terkelola dengan baik, bahkan ada sebagian yang dikelola secara ilegal.
“Di SUMBAGSEL ini ada hampir 8.000 sumur, di Jambi sekitar 3.000-an, bagaimana ini agar kita atur, sehingga sumur-sumur ini produktif dan bisa memberikan sumbangsihnya untuk pembangunan daerah. Untuk itu, saya mengajak berkolaborasi dan memikirkan langkah kongkret. Sehingga dengan pengelolaan yang optimal, keberadaan sumur bor ini lebih dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas,” ujarnya.
“Saat ini kami sedang mencoba membuat petanya di daerah dan memang kami akan melanjutkan pertemuan dengan Menteri ESDM RI, tujuannya lebih untuk mengkongkretkan sehingga sumur-sumur liar kita akomodir. Kita ingin ini ada satu kesatuan visi dengan KKKS dan SKK Migas agar terarah.” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan SKK Migas SUMBAGSEL, Anggono Mahendrawan mengatakan, SKK Migas dan KKKS terus mencari peluang-peluang pelatihan dan pembinaan agar semakin banyak lapangan kerja yang tercipta. SKK Migas dan KKKS juga terus berupaya menciptakan program-program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM, memfasilitasi lahirnya tenaga kerja yang handal, pengusaha baru, yang dapat memfasilitasi pertumbuhan dunia usaha dan dunia industri untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta kapabilitas daerah.
Dalam melakukan hal tersebut, SKK Migas dan KKKS sangat memperhatikan kearifan lokal dan keunikan yang ada di masing-masing daerah. Programnya disesuaikan dengan potensi daerah masing-masing, yang sejalan pula dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJPMD) yang ada di setiap daerah.
“Di SUMBAGSEL penitikberatannya pada pengelolaan komoditas pertanian, tanpa meninggalkan pilar-pilar lainnya seperti kesehatan, peternakan, ketenagakerjaan. Kami memimpikan lahirnya lapangan-lapangan pekerjaan yang baru dari adanya kemitraan antara lokal dengan KKKS,” ujarnya.
“Yang menarik kita dapat setelah mengunjungi semua daerah dimana ada KKKS dan perwakilan SKK Migas, kita melihat banyak potensi daerah. Khususnya potensi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Bahkan ada produk UMKM binaan KKKS SKK Migas bisa ekspor sapu dari Nipah ke Timur Tengah. Kemudian ada produk batik binaan Pertamina presentasi di Aljazair. Itu hal-hal yang tidak bisa ditemukan, kalau kita tidak mengunjungi langsung temen-temen di daerah. Inilah hal-hal yang kita dapat dengan mengajak teman-teman KKKS melihat produk Indonesia ini sudah hebat,” ungkap Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, Erwin Suryadi. (Ut)