Penduduk Indonesia Belum Aktif Gunakan E-Commerce

sekitarjambi.com – Katadata Insight Center dan Platform Social Commerce Evermos telah merilis laporan yang membahas perilaku konsumen dan merek lokal di Indonesia.

Laporan ini menyoroti perbedaan antara saluran offline dan online dalam persepsi konsumen, meskipun E-Commerce telah berdampak besar pada perekonomian Indonesia.

Co-Founder dan CEO Katadata Insight Center dan Platform Social Commerce Evermos, Ghufron Mustaqim, dalam keterangan tertulis menjelaskan menurut laporan tersebut, hanya satu dari tiga penduduk Indonesia yang aktif menggunakan E-Commerce.

Meskipun E-Commerce menawarkan pilihan harga yang lebih baik, kepercayaan konsumen terhadap saluran online masih rendah.

“Sebagian besar non-pengguna E-Commerce khawatir tentang kualitas produk yang dijual online, kondisi barang saat pengiriman, dan potensi penipuan dalam transaksi online,” ujar Ghufron Mustaqim.

Ia menjelaskan bahwa laporan ini juga mengidentifikasi bahwa merek-merek nasional yang berhasil, terutama yang memiliki penjualan tahunan melebihi Rp 500 miliar, telah membangun kehadiran yang kuat di saluran offline.

Merek-merek ini secara konsisten unggul dibandingkan merek online mereka. Meskipun strategi multichannel dianggap penting untuk meningkatkan kesadaran merek, merek-merek ini tetap mempertahankan kehadiran offline yang kuat, terutama di kota-kota tier rendah.

Selain itu, laporan menekankan bahwa saluran offline tidak hanya berfungsi sebagai saluran distribusi, tetapi juga meningkatkan kesadaran merek dan loyalitas konsumen.

Laporan ini mendorong merek-merek untuk memanfaatkan strategi connected commerce yang memungkinkan konsumen berpindah antara saluran offline dan online dengan mudah.

Terakhir, laporan menyoroti pentingnya inovasi dalam mempertahankan uniknya suatu merek dan menciptakan dampak jangka panjang di benak konsumen.

Meskipun inovasi adalah prioritas utama, hanya sedikit merek baru yang menganggap inovasi sebagai pendekatan pertumbuhan yang disukai.

Dalam kesimpulannya, laporan ini memberikan wawasan yang berharga bagi bisnis lokal di Indonesia, menunjukkan bahwa preferensi konsumen masih lebih condong ke saluran offline serta merek-merek yang berhasil memiliki kehadiran kuat di kedua saluran, online dan offline. (AD)

Bagikan