Logo X di Markas Twitter Diprotes

sekitarjambi.com – Pemasangan logo X raksasa di atap kantor media sosial milik Elon Musk di San Francisco, Amerika Serikat, menuai kontroversi dan mendapat keluhan dari masyarakat sekitar. X merupakan platform media sosial yang sebelumnya lebih dikenal dengan nama Twitter.
Logo ini dipasang pada Jumat (28/7/2023) di atap kantor pusatnya yang berlokasi di Market Street. Namun ternyata, pemasangan logo ini mendapat tanggapan kurang baik dari masyarakat sekitar karena cahaya yang ditampilkan pada logo tersebut dianggap mengganggu.
Atas keluhan masyarakat tersebut, Departemen Inspeksi Bangunan (DIB) San Fransisco tengah menyelidiki masalah ini.
Patricia Walinga, warga yang tinggal persis di seberang kantor X mengatakan bahwa hal tersebut berbahaya dan seperti pertunjukan badut.
“Saya pikir itu adalah petir, dan saya sangat bingung. Saya pergi ke jendela saya, melihat sekeliling dan tidak melihat apa-apa. Saya kira itu mungkin sirene polisi,” ujar Patricia, mengutip The Guardian, Senin (31/7/2023).
Sementara itu, pengacara George Wolf menyebutkan bahwa warga berhak menyetujui atau menolak pemasangan logo bercahaya tersebut. Ia juga mengatakan apa yang dilakukan Elon Musk sangat sembrono.
“Sangat sangat sembrono (bagi Musk) untuk melakukan hal seperti ini. Sepertinya ini hanya cara normalnya dalam berbisnis. Menghancurkan sesuatu dan memperbaiknya nanti,” ujar George.
Sejumlah masyarakat juga menyampaikan keluhannya melalui akun media sosial X. Mereka membagikan rekaman video logo X raksasa bersinar yang dinilai mengganggu.
Pemilik akun @itsmefrenchy123 mengatakan mereka marah dengan cahaya terang logo tersebut yang dipasang tepat di seberang kamar tidurnya.
“Saya hanya tercengang dengan kurangnya pertimbangan yang mencolok dari siapa pun,” tulis pengguna X @DollyMarlowe.
Departemen Inspeksi Bangunan (DIB) San Francisco, disebut telah melakukan penyelidikan terhadap struktur tersebut dan mengatakan bangunan tersebut mungkin melanggar aturan perizinan.
Seorang inspektur dari departemen tersebut mengatakan dalam sebuah laporan tertulis bahwa perwakilan perusahaan menolak pejabat dari Departemen Inspeksi Bangunan (DIB) naik ke atap untuk memeriksa logo tersebut.
Inspektur tersebut mencatat salah satu perwakilan mengatakan tanda tersebut hanya bersifat sementara. Juru bicara Departemen Inspeksi Bangunan (DIB) belum bisa dimintai keterangan mengenai masalah ini.
Sebelumnya, Elon Musk dalam sebuah unggahan mengatakan bahwa perusahaan media sosial tersebut akan tetap berkantor di San Francisco, terlepas dari apa yang ia sebut sebagai ‘doom spiral’ baru-baru ini. Satu per satu perusahaan teknologi minggat dari kota itu.
Menurut Musk, mempertahankan kantor X di San Francisco dapat menjadi pertanda baik bagi kota tersebut yang sedang berjuang untuk bangkit setelah menderita kerugian dari sektor bisnis dan pariwisata akibat Covid-19.
“San Francisco yang indah, meski orang lain meninggalkanmu, kami akan selalu menjadi temanmu,” tulis Musk dalam unggahannya di X. (AD)