Hutan Adat Hiang di Kabupaten Kerinci Disulap Jadi Ekowisata Rivers Camp and Tubing
sekitarjambi.com – Objek wisata berbasis konservasi saat ini mulai menjadi tren di dunia pariwisata dan menjadi daya tarik bagi turis lokal maupun mancanegara.
Banyak lokasi konservasi di Indonesia yang kini dimanfaatkan sebagai kawasan ekowisata khusus, salah satunya di Hutan Adat Kawasan Sungai Batang Sangkir, Kecamatan Setinjau Laut, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.
Sungai Batang Sangkir berada di Wilayah Hiang Tinggi tersebut merupakan tempat hidup bagi Masyarakat Adat Nenek Limo Hiang Tinggi, Nenek Empat Betung Kuning Muara Air Dua, Kerinci.
Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) yang dilaksanakan oleh Lembaga Perentara (Lemtara) di Kabupaten Kerinci, yaitu perkumpulan wahana mitra mandiri di 7 (tujuh) Hutan Adat di Kabupaten Kerinci, mendapat program konservasi Hutan Adat dengan ekowisata. Salah satunya adalah Hutan Adat Hiang, dengan tujuan melalui program ini untuk meningkatkan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS).
Selaku pendamping Hutan Adat Hiang, Chua Josse, mengatakan bahwa pihaknya membantu mewujudkan usaha ekowisata Hutan Adat Hiang dengan membuat wahana wisata rivers camp and tubing. Dimana wisata ini menyediakan camping ground di pinggir sungai yang jernih dan permainan tubing (benen).
“Wisata ini juga sudah diujicoba kelayakannya untuk meminimalisir risiko tentu dengan SOP pada Minggu 21 Juli 2024. Alhamdulillah wisata ini aman untuk anak-anak dan dewasa,” ujarnya dikutip pada Sabtu (27/7/2024).
Hutan Adat Hiang ini memiliki suasana dan tempatnya masih alami, dimana pengunjung bisa melihat hutan adat secara langsung, suara satwa, dan air sungai yang jernih panjang jalur tubing 500 meter.
“Objek wisata ini cocok untuk keluarga, untuk camping ground baru menyediakan papan alas tenda sebanyak lima alas yang mana 2 meter di atas tanah dan 1 meter sebagai teras di atas permukaan sungai,” ujarnya.
Selain itu, pengunjung juga dapat menyaksikan aktivitas masyarakat setempat yang masih memegang teguh tradisi leluhur dengan tetap menjaga kelestarian alam. Dengan menjaga alam, kehidupan masyarakat setempat tetap terjaga. Inilah yang menjadi daya tarik wisata Hutan Adat Hiang. (Iz)