Enam Warga Suspect Corona, Provinsi Jambi Berstatus Waspada

sekitarjambi.com – Kota Jambi, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher, Fery Kusnadi membenarkan, ada empat orang yang dirawat di ruang isolasi khusus RSUD Raden Mattaher Jambi. Total ada 6 orang pasien dirawat di rumah sakit plat merah tersebut. Dua pasien lagi merupakan rujukan dua pasien suspect corona dari Rumah Sakit Abdul Manap.

Ferry Kusnadi mengatakan, keenam pasien tersebut tengah dirawat dan diisolasi di ruangan khusus karena diduga terkena virus covid-19. Namun terkait kepastian, keenam penderita tersebut positif corona atau tidak, pihak rumah sakit belum bisa memastikan. Karena sampel darah dan dahak pasien diduga Covid-19 baru akan dikirim ke Jakarta. “Keenam pasien tersebut diisolasi karena suspect virus corona. Dua diantaranya merupakan pasangan suami istri yang baru saja usai melakukan perjalanan ke Provinsi Jogjakarta dan Jakarta. Dimana dua Provinsi tersebut sudah terdapat warga yang positif corona,” ujarnya kepada sekitarjambi.com.

Sementara itu satu pasien suspect corona lainya merupakan anak buah kapal, dan seorang lagi merupakan mahasiswa. Sedangkan dua pasien berikutnya merupakan pasien rujukan dari RS. Abdul Manap, yang diisolasi karena baru pulang ibadah umrah.

Menanggapi hal ini, juru bicara pencegahan corona Provinsi Jambi Johansyah menyebut, total ada enam orang yang dirawat di ruang isolasi lantaran suspect corona. Pemerintah Provinsi Jambi belum menetapkan status kejadian luar biasa atau KLB. Provinsi Jambi masih berstatus waspada corona.
Sebab untuk memastikan apakah keenam orang tersebut positif terjangkit corona, sampai saat ini masih menunggu hasil cek laboratorium dari Balitbangkes Kementerian Kesehatan RI.

Dikatakan Johansyah, sampel dahak dua pasien asal Rumah Sakit Umum Daerah H. Abdul Manap sudah dikirim ke Balitbangkes. Sementara untuk empat pasien lain, sample dahaknya baru diambil dan dikirim ke kementerian pada Senin (16/3) pagi. “Sementara untuk hasilnya, akan diumumkan oleh pemeRIntah Provinsi Jambi sekira tujuh haRI kedepan. Kami mengimbau agar masyarakat tidak panik berlebihan,” pungkasnya.(nia)