Stok Produksi Berkurang, Harga Beras Premium Meroket

sekitarjambi.com – Mengutip tabel pangan Badan Pangan Nasional, harga beras jenis medium saat ini Rp 14.080 per KG atau naik Rp 90 (0,64 persen). Sedangkan harga beras premium Rp 16.090 per KG atau naik Rp 70 (0,44 persen).
Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Zulkifli Hasan (Zulhas), mengatakan bahwa tidak semua jenis beras mengalami kenaikan harga, melainkan hanya beras premium produksi lokal karena stok produksinya berkurang. Sementara beras impor masih tersedia dengan harga terjangkau.
“Yang naik dan langka itu beras lokal atau premium, jadi pemerintah membanjiri pasar dengan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) subsidi komersial Bulog, berasnya nggak kalah bagus. Kemarin impor hampir 4 juta ton, on going 2 juta lebih, stok Bulog 1,4 juta ton,” ungkap Zulhas di Profit CNBC Indonesia, Selasa (20/2/2024).
Banyaknya pasokan tersebut menjadi jaminan beras tersedia di pasaran, namun dengan jenis SPHP dan beras Bulog hasil impor. Sedangkan stok beras premium lokal tengah mengalami keterbatasan yang menyebabkan harganya tinggi. Alhasil beberapa toko ritel modern tidak berani menyediakan stok karena harganya terlampau mahal.
“Ritel modern nggak bisa jual lagi karena harga beli lebih tinggi dari harga eceran Rp 69 ribu sekian per 5 KG, misal Rp 75-78 ribu. Jadi ada ritel modern nggak beli lagi karena ga masuk hitungan,” ungkap Zulhas.
Zulhas menyebutkan stok produksi berkurang lantaran Indonesia beberapa waktu lalu tengah mengalami iklim El Nino yang menyebabkan jadwal tanam dan panen mundur.
“Nggak hanya kita, tapi seluruh dunia ada perubahan iklim El Nino, jadi masa tanam mundur tentu panennya juga mundur. Misal Januari sampai Maret tahun lalu dibanding Januari-Maret tahun ini kita hampir 3 juta lebih rendah produksinya, artinya bukan turun tapi pindah musim tanam, jadi pindah musim panen. Karena pindah musim panennya, beras lokal suplainya berkurang, karenanya permintaan tetap, harga naik,” ujar Zulhas. (Iz)