Korban Banjir di Jambi Bertahan Tanpa Listrik Selama 21 Hari
sekitarjambi.com – Warga Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci di Provinsi Jambi terus berjuang melawan kegelapan selama 21 hari tanpa aliran listrik, setelah banjir melanda sejak awal Januari 2024.
Seorang mahasiswa asal Kerinci-Sungai Penuh sekaligus Presiden Himpunan Mahasiswa Sakti Alam Kerinci (HIMSAK), Habib Hidayat Putra, mengungkapkan dampak serius dari banjir masih dialami oleh warga di beberapa kecamatan, seperti Danau Kerinci, Hamparan Rawang, dan Tanah Kampung, yang masih terendam banjir hingga saat ini.
“Listrik padam yang sudah 3 minggu itu ada Kecamatan Hamparan Rawang dan Kecamatan Tanah Kampung, di dua kecamatan ini kan masih terendam banjir sampai sekarang, lalu ada juga di sekitar Danau Kerinci juga sama banjir masih melanda,” ujarnya dikutip Senin (22/1/2024).
Hidayat menyoroti dampak ekonomi dan sosial yang dirasakan oleh masyarakat. Tidak sedikit bangunan rusak, lahan persawahan terendam, mengakibatkan gagal panen, dan aktivitas sehari-hari terhambat.
“Kita minta, pemerintah perbaiki aliran sungai, segera jalankan normalisasi Sungai Batang Merao, lalu jadikan ini pelajaran besar agar banjir besar di Kerinci-Sungai Penuh tidak terjadi lagi separah ini,” tegasnya.
Selain banjir, longsor juga menjadi permasalahan serius di daerah ini. Data dari Tim Geographic Information System Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warung Informasi Konservasi (WARSI), menunjukkan bahwa selama 50 tahun terakhir, tutupan hutan Kerinci hilang seluas 67.611 hektare, menyebabkan meningkatnya risiko bencana longsor.
Manager Bagian Jaringan Konstruksi PT PLN UP3 Muaro Bungo, Rizal, memberikan penjelasan terkait pemadaman listrik. Menurutnya, pemadaman tersebut sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) keselamatan pelanggan, mengingat risiko tinggi yang ditimbulkan oleh kondisi air yang masih menggenangi beberapa daerah.
Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi mengimbau warga untuk tetap waspada mengingat intensitas hujan yang masih tinggi. Meskipun sebagian daerah banjir sudah surut, risiko kembali terjadi tetap ada.
Diketahui, pihak BPBD telah menyediakan bantuan sembako dan obat-obatan untuk warga yang terdampak, namun situasi masih dalam status tanggap darurat hingga tanggal 28 Januari 2024.
“Jadi kami hanya mengimbau agar warga bisa terus waspada, selain dari peringatan dini BMKG Jambi intensitas hujan baik sedang maupun lebat masih terjadi di Jambi terutama daerah Kerinci-Sungai Penuh sampai bulan Februari mendatang,” ujar Kepala Seksi (KASI) Kedaruratan BPBD Jambi, Lailatul Qadar.
Dengan jumlah yang terdampak mencapai 40.780 jiwa, masyarakat Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci terus berharap mendapatkan bantuan dan pemulihan yang cepat dari pemerintah setempat. (AD)