Heboh Info Terkait Radiasi iPhone 12 Disebut Berbahaya Bagi Kesehatan, Ini Penjelasannya

sekitarjambi.com – Apple belum lama ini diperintahkan untuk menghentikan sementara penjualan iPhone 12 di Negara Prancis. Pasalnya, iPhone yang dirilis pada tahun 2020 ini dinilai memiliki tingkat radiasi lebih tinggi dibandingkan ambang batas yang ditentukan Komisi Uni Eropa.

Selain itu, Apple juga diminta memperbaiki smartphone dari radiasi tinggi via update software atau menarik seluruh produk iPhone 12 yang sudah terjual di negara tersebut.

Mengutip dari Daily Mail pad Sabtu (16/9/2023), Menteri Digital Prancis, Jean Noel Barrot, mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan terlepas dari kekhawatiran atas pengaruh radiasi smartphone terhadap penyakit kanker.

Namun Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyangkal dan sebelumya berupaya menghilangkan kekuatan terkait radiasi yang dipasarkan smartphone. Bahkan WHO juga menyebutkan tidak ada bukti yang menunjukkan radiasi berbahaya bagi manusia.

Sayangnya menurut para ilmuwan, hanya ada sedikit hal yang diketahui tentang risiko keselamatan (akibat terpapar radiasi smartphone) setelah 20 tahun terakhir. Hal ini karena kebanyakan orang tidak menggunakan ponsel, setidaknya hingga tahun 1990-an.

“Saat ini tidak ada bukti kuat bahwa paparan medan elektromagnetik selama penggunaan ponsel terkait dengan dampak buruk bagi kesehatan,” ujar profesor epidemiologi di Karolinska Institute di Stockholm.

Namun menurutnya, masih ada beberapa ketidakpastian dan diperlukan penelitian lebih lanjut, terutama mengenai frekuensi yang lebih tinggi yang akan dipakai untuk 5G.

“Pedoman tersebut ditetapkan dengan margin keamanan yang cukup besar dan dampak kesehatan tak mungkin terjadi, bahkan jika pedoman tersebut dilewati. Batas keamanan pedoman ini diterapkan untuk mempertimbangkan ketidakpastian dalam pengetahuan ilmiah,” jelasnya.

Sebelumnya, Badan Internasional Penelitian Kanker, cabang dari WHO, menyatakan bahwa frekuensi radio tertentu pada tingkat ekstrim mungkin bersifat karsinogenik bagi manusia. Namun hal ini diperkirakan tidak mungkin terjadi. Dan ada pula penelitian yang menyebut, penggunaan ponsel bisa meningkatkan risiko kanker dan berdampak pada kesuburan.

Pada 2014, peneliti di University of Exeter mengemukakan kemungkinan adanya hubungan antara paparan ponsel dengan kualitas sperma.

Menurut peneliti tersebut, jumlah sperma dan pergerakannya dapat terpengaruh dari kebiasaan menyimpan ponsel di saku. Namun para peneliti menyebut masih perlu lebih banyak penelitian untuk membuktikan hal ini. (Iz)

Bagikan