Jemaah Haji Provinsi Jambi Laksanakan Shalat Jumat Terakhir di Masjidil Haram Sebelum Beralih ke Madinah

sekitarjambi.com – Jemaah haji Provinsi Jambi hari ini Jumat (5/7/2024) dilaporkan melaksanakan Shalat Jumat terakhir mereka di Masjidil Haram, sebelum melanjutkan perjalanan ibadah ke Madinah.
Kiriman beberapa foto dan video dari petugas KLOTER dan jemaah, para jemaah terlihat dengan sangat antusias berkumpul di masjid suci tersebut, memenuhi setiap sudut masjid dengan penuh khidmat dan kekhusyukan.

Ketua KLOTER BTH 23 Provinsi Jambi, Aljufri Hasan Basri, mengungkapkan bahwa ia bersama jemaah yang lainnya untuk memanfaatkan moment Shalat Jumat terakhir di Masjidil Haram, bergerak dari hotel ke Masjidil Haram sejak subuh hari. Ia mengatakan sembari menunggu Shalat Jumat, para jemaah berkesempatan menyelesaikan umrah sunah.
“Alhamdulillah luar biasa, dari hotel sudah bersiap semenjak ba’da Subuh, ambil miqot di Tan’im menuju Harom, Tawaf, Shalat Sunah Tawaf, Do’a, lanjut Sa’i, Tahallul, Do’a, dan kembali ke lantai dua Masjidil Haram untuk melaksanakan Shalat Jumat, termasuk kaum jemaah ibu-ibu,” ungkapnya.
“Suasana 30 menit menjelang masuk waktu Shalat Jumat di lantai dua Masjidil Haram Makkatul Mukarramah,” tulisnya dalam kiriman foto kepada tim sekitarjambi.com.
Selain itu, Ketua KLOTER BTH 25 Provinsi Jambi, Abdul Ghapar Abdul Wahab, mengatakan bahwa antusias jemaah untuk mengikuti Shalat Jumat terakhir di Masjidil Haram terlihat sejak pagi. Para jemaah menuju Masjidil Haram sebelum operasional Bus Shalawat berakhir.
“Insya Allah KLOTER BTH 25 berangkat ke Madinah tanggal 11 Juli. Saat ini para jemaah sangat antusias untuk Shalat Jumat di Masjidil Haram. Sebelum berakhirnya Bus Shalawat mereka sudah berangkat ke Masjidil Haram, ada juga yang sekaligus melaksanakan umrah sunah,” ujarnya.

Sementara itu, jemaah haji KLOTER BTH 26 Provinsi Jambi, Muhammad Abror Muzakkir Muda, menceritakan pengalamannya mengikuti Shalat Jumat terakhir di Masjidil Haram.
“Harus berangkat sebelum pukul 09.00 WAS, soalnya di Masjidil Haram sangat padat dan ada pembatasan lokasi. Selain itu petugas keamanan masjid juga sangat ketat,” ujarnya.
Abror juga mengungkapkan perasaannya dapat berkesempatan melaksanakan ibadah di Masjidil Haram.
“Alhamdulillah bersyukur, bisa kembali ke tempat yang sangat suci ini. Namun di sisi lain juga sangat sedih karena harus meninggalkan kota kelahiran Rasulullah ini. Kami selalu berdoa agar kami, keluarga, dan semua umat muslim dapat kembali melaksanakan ibadah di Masjidil Haram,” ungkapnya. (Iz)