Heboh Usulan Duet Pemersatu Bangsa “Anies – Ganjar”
sekitarjambi.com – Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem), Surya Paloh mengusulkan duet pemersatu bangsa Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, saat diskusi dengan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).
Duet Pemersatu Bangsa versi NasDem mencuat, dikatakan oleh Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali, saat sang Ketua Umum menyinggung nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
“Artinya, pikiran Pak Surya bahwa hari ini ada figur yang menonjol, yang kita kira, kalau kita mau objektif menilainya bahwa ada Anies dan ada Ganjar. Kalau dua figur ini dipersatukan, ini akan paling tidak meminimalisir munculnya polarisasi pada pemilihan presiden yang akan datang,” ujarnya.
Ali menekankan bahwa Surya Paloh bukan mengusulkan Duet Pemersatu kepada Presiden Jokowi. Menurutnya, bahasa yang lebih tepat ialah mendiskusikan. Ia menuturkan, predikat Duet Pemersatu bagi Anies – Ganjar merupakan pandangan NasDem.
“Pikiran kita itu pasangan yang ideal kalau kemudian itu bisa dipasangkan. Ya artinya Duet Pemersatu, bisa jadi. Itu kan menurut kita, tapi kan belum tentu diaminkan oleh orang lain karena orang lain bisa berpandangan lain,” imbuhnya.
Menanggapi hebohnya usulan Duet Pemersatu Bangsa, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku akan fokus mengurus Jakarta terlebih dulu.
“Saya urus Jakarta dulu,” tegas Anies di tengah event Jakarta International Stadium (JIS), Sabtu (25/6/2022).
Menanggapi usulan Duet Pemersatu Bangsa, Direktur Eksekutif lembaga survei Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai akan sulit terwujud. Adi menyebut usul duet tersebut bagus tapi sulit diimplementasikan.
“Sulit banget (terwujud), bahkan sampe lebaran kuda sekalipun keduanya sulit disatukan,” ujar Adi.
Adi mengatakan usulan duet Anies – Ganjar atau bahkan dengan Puan Maharani hanya indah di permukaan. Tapi untuk level elite partai dan pendukung ,masing-masing pihak akan sulit diterima jika dipasangkan. Adi menilai usulan Surya Paloh memang bagus karena ingin menyatukan simbol-simbol politik yang selama ini terfragmentasi ekstrem.
“Mempertemukan dua kutub ekstrem itu bukan perkara mudah. Bukan hanya level elit tapi juga pada level grassroot. Apapun dalihnya, Anies itu sangat sulit diterima pendukung Ganjar atau Puan. Begitupun sebaliknya, Puan atau Ganjar sangat sulit diterima basis konstituen Anies,” ujarnya. (Mk)