Titik Panas di Provinsi Jambi Diprediksi Rendah

sekitarjambi.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sultan Thaha Jambi memprediksi hotspot pada tahun 2024 di Provinsi Jambi tidak sebanyak tahun lalu.
Hal ini karena tahun 2024 Provinsi Jambi akan mengalami fenomena La Nina, dimana curah hujan akan terjadi lebih banyak.
La Nina adalah salah satu fenomena alam yang terjadi secara periodik di Samudera Pasifik. Fenomena ini menyebabkan suhu muka laut di wilayah Provinsi Jambi yang mengalami penurunan, sehingga udara terasa lebih dingin dari biasanya.
Prakirawan BMKG Sultan Thaha Jambi, Lukita Theresia, mengatakan bahwa pada tahun lalu Provinsi Jambi dilanda El Nino yang menyebabkan kekeringan karena curah hujan berkurang. Sementara pada tahun ini Provinsi Jambi mengalami La Nina, dimana akan banyak terjadi curah hujan.
“Dengan banyaknya curah hujan ini kita memprediksi jumlah hotspot tidak sebanyak tahun kemarin,” ujarnya pada Jumat (26/7/2024).
Theresia menjelaskan prediksinya terjadi La Nina tahun ini karena BMKG melihat embusan angin pasat dari Pasifik timur ke arah barat sepanjang ekuator.
Hembusan pasat timur ke arah barat ini menjadi lebih kuat sehingga mendorong masa air laut ke arah barat. Kondisi ini akan membuat wilayah Indonesia, ada kemungkinan hujan lebih tinggi dari biasanya. Di satu sisi akan mengurangi musim kemarau dan mengurangi angka hotspot.
Untuk La Nina sendiri diprediksi akan terjadi pada Agustus, September, dan Oktober.
Informasimya, angka titik panas atau hotspot di Provinsi Jambi sepanjang tahun 2023 lalu sebanyak 4.157. Dimana kondisi ini sempat membuat Kota Jambi diselimuti asap.
Sementara itu, sejak Januari hingga Juli 2024, jumlah hostpot di Provinsi Jambi sebanyak 542 titik. Namun angka ini diprediksi akan terus meningkat, mengingat Provinsi Jambi masih berada dalam musim kemarau.
“Potensi akan cenderung bertambah karena sudah memasuki periode musim kemarau,” ujar Theresia.
“Sementara La Nina baru terjadi pada Agustus,” ujar Theresia. (Iz)