Jambi Siaga! Status Darurat Hidrometeorologi Ditetapkan

sekitarjambi.com – Menghadapi ancaman cuaca ekstrem, Pemerintah Provinsi (PEMPROV) Jambi menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi. Hidrometeorologi adalah bencana yang diakibatkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin dan kelembapan. Bentuk bencana hidrometeorologi berupa kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, longsor, angin puyuh, gelombang dingin, hingga gelombang panas.
Penetapan siaga bencana hidrometeorologi ini dilakukan pasca Jumat (28/11/2025), menyusul dengan kondisi cuaca dan iklim ekstrem yang menyebabkan banjir dan longsor yang telah melanda sejumlah wilayah di Sumatera pada akhir November 2025.
“Jambi menetapkan status siaga darurat hidrometeorologi. Hari ini kita rapat dihadiri stakeholder terkait dari POLDA, Korem, BMKG. Hasil rapat merekomendasikan untuk menaikkan status,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Bachyuni Deliansyah, dikutip pada Sabtu (29/11/2025).
Ia menegaskan bahwa paling lambat mulai 1 Desember 2025 tim sudah digerakkan dengan melibatkan personel TNI, POLRI, Balai Sungai, Dinas PUPR, BPBD, dan Dinas Kesehatan. Tim tersebut akan dilibatkan dalam penanganan ancaman banjir dan tanah longsor.
Berdasarkan pemetaan wilayah, titik rawan banjir berada di sepanjang bantaran sungai Batanghari. Sementara itu, untuk ancaman tanah longsor menyebar di daerah dataran tinggi terutama di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci.
Peristiwa tanah longsor yang terjadi di jalan lintas Kota Sungai Penuh menuju Pesisir Selatan jalur Tapan menjadi sinyal penetapan status tersebut. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jambi menyatakan curah hujan mulai meningkat, rerata mencapai 300 milimeter (mm). Kondisi tersebut diinformasikan menjadi sinyal terhadap ancaman bencana hidrometeorologi di Provinsi Jambi.
“Walaupun dalam kategori menengah tapi kita harus waspada memperhatikan curah hujan yang ada, apabila air mulai naik diimbau (masyarakat terdampak) untuk mengungsi,” ujar Bachyuni Deliansyah.
Ia menambahkan, menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, pemerintah dan pihak terkait telah mendirikan posko menyebar di seluruh kabupaten/kota.
“Menjelang Natal dan Tahun Baru kita sudah ada posko induk di bandara lama, ada lagi posko di Polda dan Korem serta seluruh kantor BPBD di kabupaten/kota. Kita dirikan posko menjelang Nataru digabungkan dengan pos-pos yang didirikan oleh Polda dan Polres setempat,” jelasnya. (Iz)
