DAERAH

Fahrudin Dicopot Dari Jabatan Sebagai Ketua Komisi II DPRD Kota Sungai Penuh Usai Videonya Bentak Pekerja Proyek Bangunan Viral

sekitarjambi.com – Usai viral videonya membentak pekerja proyek bangunan dengan kata-kata tak pantas yakni ‘anjing’ dan ‘monyet’, Ketua Komisi II DPRD Kota Sungai Penuh yang dijabat oleh Fahrudin dicopot oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Sungai Penuh. Tindakkan tegas diambil oleh DPD Golkar Kota Sungai Penuh terhadap kadernya Fahrudin, buntut dari video viral yang menampilkan ucapannya saat melakukan sidak dengan bernada kasar kepada para pekerja proyek bangunan saat pembongkaran Pasar Beringin Jaya pada 15 Oktober 2025 lalu. Dari video berdurasi 20 detik yang beredar di media sosial, Fahrudin memaki para pekerja proyek bangunan lantaran suara bising yang terdengar olehnya.

Ketua DPD Golkar Kota Sungai Penuh, Fikar Azami, memastikan bahwa partai telah menjatuhkan Surat Peringatan Kedua (SP2) sekaligus mencopot Fahrudin dari jabatannya sebagai Ketua Komisi II DPRD Kota Sungai Penuh. Fikar menegaskan bahwa mulai hari Selasa 21 Oktober 2025, partai sudah memberikan surat peringatan kedua kepada Fahrudin karena melanggar kode etik dan peraturan organisasi.

“Saya juga sudah menginstruksikan Fraksi Golkar agar mencopot yang bersangkutan dari jabatan Ketua Komisi II DPRD Kota Sungai Penuh, dan itu sudah dilakukan per hari ini,” tegasnya.

Langkah ini menunjukkan sikap tegas Golkar dalam menegakkan disiplin dan menjaga marwah partai di tengah sorotan publik.

“Kami tidak mentolerir tindakan yang bisa mencoreng citra partai maupun lembaga legislatif,” ujar Fikar.

Saat ditanya mengenai siapa yang akan menggantikan posisi Ketua Komisi II DPRD Kota Sungai Penuh, Fikar mengatakan bahwa terkait hal tersebut akan berproses di DPRD Kota Sungai Penuh.

Kasus Fahrudin sebelumnya menjadi perhatian publik setelah potongan video dirinya tersebar luas di media sosial.
Dalam video tersebut, Fahrudin terdengar melontarkan kata-kata tidak pantas kepada pekerja proyek pembongkaran pasar. Meski ia telah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka, partai tetap menilai tindakan tersebut tidak sejalan dengan etika politik yang harus dijaga seorang wakil rakyat. (Iz)

Please follow and like us:
Pin Share
Instagram