Yuk, Intip Ini Dia Cara Kerja PPIH Provinsi Jambi dalam Menangani Koper Para Jemaah Haji

sekitarjambi.com – Pemberangkatan kuota normal Jemaah Calon Haji (JCH) Provinsi Jambi pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 1444 Hijriah/2023 Masehi telah selesai. Terhitung pada 13 Juni 2023, sebanyak 2.950 JCH telah diberangkatkan dan kini tengah menunaikan ibadah di Tanah Suci.

Dalam menunaikan ibadah haji selama kurang lebih 40 hari, tentu para jemaah membawa barang bawaan. Salah satu barang bawaan jemaah yakni koper. Dimana syarat barang bawaan yang ditempatkan di dalam koper ini adalah maksimal 32 kilogram. Diketahui koper yang ditempatkan di bagasi armada pesawat terbang ini disediakan dan disiapkan oleh Kementerian Agama RI.

Untuk sistem kerja para Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Provinsi Jambi dalam menangani koper jemaah, dimana setiap Kabupaten/Kota mengirimkan koper-koper jemaah melalui mobil-mobil kendaraan maupun truk yang telah ditentukan. Dengan beranggotakan 10 orang, Tim Bagasi PPIH Provinsi Jambi yang berada di Asrama Haji Embarkasi Haji Antara (EHA) Jambi, menerima langsung koper-koper bagasi para jemaah yang telah tiba.

“Terkait petugas-petugas kita sesuai amanah yang diberikan terkait penugasan, kita ada 10 disini. Kita sudah siapkan tenaga untuk pencatatan, untuk mencatat betul-betul koper ini by name-nya clear, terus ada yang menangani terkait jika ada koper-koper yang sedikit diragukan isinya ataupun memang ada barang-barang yang tidak boleh dibawa. Ini untuk menghubungkan kepada pihak jemaah yang punya koper, agar ini sama-sama disaksikan untuk dibuka. Sisanya mereka bantu memasukkan kepada X-Ray, ya butuh tenaga tentunya cukup melelahkan,” ujar Ketua Tim Pendukung Penanganan Barang Bagasi PPIH Provinsi Jambi Tahun 2023, H. M. Yazid.

Koper-koper bagasi para jemaah haji kemudian diloading, diturunkan dari kendaraan pengangkut, kemudian dilakukan pengecekan melalui X-Ray atau pencitraan. Di dalam proses pengecekan, jika terdapat barang yang dilarang ataupun diragukan untuk dibawa, maka diamankan oleh petugas.

Diketahui, barang bawaan JCH yang tidak diizinkan sebagai bekal berangkat ke tanah suci, yakni emas dan perak berupa bijih yang dibawa secara berlebihan, barang purbakala, tanaman/hewan langka, serta narkoba dan senjata tajam.

Jika lolos dalam tahap pengecekan, maka koper jemaah ditimbang. Usai ditimbang, maka koper jemaah kembali dilakukan pendataan dalam penyesuaian nama kepemilikan dan data manifest jemaah yang berangkat.

Setelahnya, barulah koper jemaah dimobilisasi ke mobil angkutan Maskapai Lion Air. Jika sudah dipastikan koper jemaah terangkut semuanya ke dalam mobil angkutan, maka kendaraan disegel. Selanjutnya, mobil angkutan koper dimobilisasi menuju Bandara Sultan Thaha Jambi.

Koper-koper jemaah haji diletakkan dalam bagasi Maskapai Lion Air, yang turut menerbangkan para jemaah ke Bandara Internasional Hang Nadim Batam. Setibanya di Batam, dengan waktu transit jemaah kurang lebih 3 hingga 4 jam, maka koper-koper diloading kembali untuk dipindahkan ke Maskapai Saudi Airlines, yang turut menerbangkan jemaah ke Tanah Suci, baik tujuan Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah untuk KLOTER BTH 17 dan BTH 18 pada pemberangkatan Gelombang I, maupun Bandara King Abdulaziz (KAIA) Jeddah untuk KLOTER BTH 19 hingga BTH 24 pada pemberangkatan Gelombang II.

“PPIH nasional itu sudah menyiapkan tim bagasi dan mereka menghandle setiap koper-koper disana. Ada rata-rata 10 rombongan dan itu nanti disusun semua koper-kopernya sesuai rombongan untuk menuju ke bus, biasanya sudah disiapkan 10 bus di bandara. Setelah itu mereka langsung meluncur ke pemondokan atau hotel tempat mereka (jemaah) tinggal disana, baru dibongkar dan Insya Allah sudah masuk hotel semua diserahkan langsung kepada Ketua KLOTER-nya,” ujar H. M. Yazid.

Diketahui, kedatangan koper bagasi para jemaah haji yakni pada hari kedatangan jemaah di Asrama Haji EHA Jambi. Dengan rerata waktu yang dibutuhkan yakni 1,5 hingga 2 jam, para petugas bagasi PPIH Provinsi Jambi menyelesaikan tugas dalam meloading koper para jemaah, mulai kedatangan dari daerah hingga dimasukkan ke dalam mobil angkutan maskapai penerbangan.

“Mudah-mudahan ini bermanfaat bagi kita semua, dan kami sangat berharap mudah-mudahan jemaah haji kita khususnya Jambi dan semuanya sedunia, menjadi jemaah haji yang mabrur, yang diterima oleh Allah SWT dan berdampak positif,” harap H. M. Yazid. (Mk)

Bagikan