Webinar Literasi Digital Kota Jambi Ulas Materi “Pentingnya Internet untuk Pengenalan Budaya”

sekitarjambi.com – Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kota Jambi terus bergulir. Pada Senin, 4 Oktober 2021 mulai pukul 09.00 WIB, telah dilangsungkan webinar bertajuk “Pentingnya Internet untuk Pengenalan Budaya”

Kegiatan masif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan Informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian KOMINFO RI ini, bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif, sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif untuk mengidentifikasi hoaks, serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.

Pada webinar yang dihadiri 84 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber berkompeten dalam bidangnya, yakni Siti Chotijah, S.IP., M.A. selaku Ketua Umum Generasi Pesona Indonesia, Azizah Des Derivanti, M.I.Kom. selaku Akademisi Ilmu Komunikasi, Dr. Mona Novita, M.Pd. selaku Lektor/III.c Institut Agama Islam (IAI) Yasni Bungo, serta Asriyadi, S.Sos.I. selaku Wakil Ketua KPID Provinsi Jambi/Penggiat Pemilu & Demokrasi. Pegiat media sosial yang juga merupakan Stand Up Comedian & Content Creator, @fajar_nugra bertindak sebagai Key Opinion Leader dan memberikan pengalamannya.

Pada sesi pertama, Siti Chotijah mengatakan, pariwisata adalah jalan tercepat untuk menyejahterakan bangsa dan budaya adalah kekuatan dan primadona.

“Membangun Indonesia dimulai dari pariwisata dan budaya,” ujarnya.

Giliran pembicara kedua, Azizah Des Derivanti menuturkan, pentingnya digital safety agar terhindar dari hacking, pencurian data, dan aktivitas digital lainnya di media sosial dan financial digital.

“Kenapa harus menghargai karya orang lain, karena setiap manusia adalah ciptaan Tuhan. Kesadaran sosial bahwa manusia itu saling membutuhkan,“ ujar Mona Novita sebagai pembicara ketiga.

Pembicara keempat, Asriyadi menegaskan, pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan berbasis teknologi informasi atau digitalisasi merupakan hal yang sangat penting untuk dibangkitkan kembali dalam rangka pelestarian, pemeliharaan dan pengembangan nilai-nilai budaya sebagai identitas diri dan kekayaan bangsa Indonesia.

Pada webinar kali ini, para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan. Terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Dina Larasati salah seorang peserta menanyakan, “Saat ini era Society 5.0 mengasilkan banyak transformasi dan disrupsi digital. Hal ini merupakan suatu peluang, namun juga sebagai ancaman bagi sumber daya manusia khususnya generasi milenial. Bagaimana cara mengatasi dari ancaman-ancaman tersebut?”. Pertanyaan lainnya oleh peserta bernama Pristiyanti, yang menanyakan “Bagaimana tips dalam menggunakan aplikasi digital atau media sosial agar kita tetap aman dan terhindar dari cyber crime yang marak terjadi sekarang di dunia digital?”. Pertanyaan berikutnya oleh Imron, “Bagaimana cara kita mendaftarkan HAKI karya maupun ciptaan kita supaya tidak diakuisi oleh pihak lain? Apakah yang didapatkan ketika mendaftarkan HAKI apa kebermanfaatan yang kita dapatkan?” dan pertanyaan keempat oleh Iren, “Bagaimana jika beberapa tahun kemudian Indonesia menggunakan ‘fully digital’ apakah budaya kita dapat sepenuhnya menerima? Dan dengan pemanfaatan penuh digital, bagaimana peran generasi milenial sebagai generasi penerus bangsa untuk dapat melestarikan dan mempertahankan budaya?”.

Diketahui, webinar ini merupakan kegiatan ketiga puluh, dari 37 kali webinar yang akan diselenggarakan di Kota Jambi. (Tim)

Bagikan