Webinar Literasi Digital Kota Jambi Hadirkan Tema “Belajar Agama di Dunia Maya”
sekitarjambi.com – Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kota Jambi terus bergulir. Pada Sabtu, 4 September 2021 mulai pukul 09.00 WIB, dilangsungkan webinar bertajuk “Belajar Agama di Dunia Maya”.
Kegiatan masif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan Informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini, bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif, sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif untuk mengidentifikasi hoaks, serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.
Pada webinar sukses dihadiri 110 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber berkompeten dalam bidangnya, yakni Dr. Lintang Ratri Rahmiaji S.Sos., M.Si. selaku Dosen Ilmu Komunikasi UNDIP, Japelidi, Cecep Nurul Alam, S.T., M.T. selaku Bidang Ahli ICT Kopertais II Jawa Barat dan Kepala Divisi e-Learning, Dr. Madyan, M.Pd.I. selaku Dosen Fakulitas Dakwah dan Pascasarjana UIN STS Jambi, dan Imam Khalid, S,Sos., M.I.Kom. selaku Dosen STAI An-Nadwah Kuala Tungkal. Pegiat media sosial yang juga sebagai founder @halomentors, Trainer Market Place, @qonitah_azzahra bertindak sebagai Key Opinion Leader dan memberikan pengalamannya.
Pada sesi pertama, Lintang Ratri Rahmiaji mengatakan, menjadi toleran dan welas asih di ruang digital tentu saja memiliki nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Kalaupun kita bebas, tetap tidak boleh melanggar hak digital orang lain,” ujarnya.
Giliran sebagai pembicara kedua, Cecep Nurul Alam menuturkan, perangkat digital memiliki peran vital dalam melakukan aktivitas digital.
“Misalnya ketika kita melakukan komunikasi, seringkali kita menggunakan gawai yang terkoneksi dengan jaringan,” ujarnya.
Tampil sebagai pembicara ketiga, Madyan menegaskan, dengan perkembangan dan kemajuan teknologi informasi, dakwah semakin dimudahkan.
“Saat ini, untuk mendengarkan pengajian tidak harus berhadapan langsung dengan ulama, namun cukup dengan mengakses internet, masyarakat bisa mendapatkan bahan bacaan keagamaan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan dan dimana pun mereka berada,” ungkapnya.
Pembicara keempat, Imam Khalid menjelaskan, menggunakan filter pembatasan jenis informasi dengan mengklik jenis informasi sesuai yang dibutuhkan, maka hasil penelusuran akan muncul sesuai jenis informasi yang dipilih.
@qonitah_azzahra sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini menuturkan, untuk belajar agama di dunia online, cari dulu link yang valid dan dari ustaz-ustaz yang sudah berpengalaman baik online maupun offline.
Pada webinar kali ini, para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan. Terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber.
Safitri, salah seorang peserta yang menanyakan “Bagaimana dengan banyaknya video para pendakwah yang dipotong dan disebar di internet, sehingga menimbulkan salah penafsiran bagi yang menonton?”. Pertanyaan berikutnya hadir dari peserta bernama Maulana Fajri, yang menanyakan “Bagaimana cara kita sebagai anak muda bisa memberikan adukasi agama yang baik di media sosial tanpa harus memberikan hal-hal buruk yang bisa diasumsikan oleh anak muda bahwa itu sesuatu hal yang negatif?”. Pertanyaan berikutnya oleh Ossi Febria Almunawarah, “Bagaimanakah inovasi yang harus dilakukan dalam menfilter hoaks, dan bagaimanakah bentuk tindakan penanaman moral terhadap pelaku hoaks agar lebih beretika di dunia digital yang sesuai dengan ajaran agama?”, dan pertanyaan hadir dari Rizki Anggun, “Dengan ilmu agama yang minim dan banyaknya konten-konten agama yang mungkin ada perbedaan, bagaimana dalam menyikapi memilih konten-konten agama tersebut?”.
Diketahui, webinar ini merupakan kegiatan kedua puluh dari 37 kali webinar yang akan diselenggarakan di Kota Jambi. (Tim)