Waspada Cuaca Panas Ekstrem, JCH Provinsi Jambi Ikuti Edukasi Kesehatan dan Keselamatan Puncak Haji
sekitarjambi.com – Mekkah, Jemaah Calon Haji (JCH) Provinsi Jambi selain diimbau untuk mengoptimalkan istirahat di hotel menjelang puncak haji di ARMUZNA (Arafah, Muzdalifah, dan Mina), juga diimbau untuk mengikuti edukasi atau bimbingan tambahan terkait kesehatan dan keselamatan. Hal ini dilakukan karena dirediksi pada puncak haji, cuaca di ARMUZNA mengalami panas ekstrem, mencapai 40 hingga 49 derajat celcius.
Disampaikan oleh Pembimbing Ibadah KBIHU KLOTER BTH 11 asal Provinsi Jambi, Muhammad Nuh, bahwasanya salah satu upaya untuk menyiapkan fisik dan mental para JCH ketika di ARMUZNA, para JCH diberikan edukasi kesehatan dan keselamatan oleh Tim Medis masing-masing KLOTER.
Kepada tim sekitarjambi.com, M. Nuh menjelaskan bahwasanya untuk mencegah dehidrasi dan mencegah sengatan teriknya cuaca panas ekstrem, Tim Medis telah memberikan edukasi dengan mendemokan cara minum oralit dan pemakaian Alat Pelindung Diri (APD), Selasa (5/7/2022).
“Edukasi yang diberikan, jemaah diimbau untuk banyak istirahat, mengurangi aktivitas yang tidak perlu, minum multivitamin, dan oralit yang sudah disiapkan dalam tas medis, tetap konsumsi obat rutin bagi penderita penyakit, hingga persiapkan bekal keselamatan seperti pemakaian APD, seperti kaca mata, masker, facemist, dan pemakain sandal,” jelasnya.
“Selain itu ketika di ARMUZNA, jemaah wajib memakai tas yang berisikan paspor dan makanan ringan serta air mineral secukupnya. Selain edukasi kesehatan dan keselamatan, kita juga telah melakukan visitasi ke setiap kamar jemaah, serta pemantauan jemaah dengan risiko tinggi,” imbuhnya.
Kemudian, salah seorang JCH KLOTER BTH 11 asal Provinsi Jambi, Asparin, menyampaikan saat ini ia tengah memantapkan kondisi kesehatannya untuk persiapan menuju ARMUZNA pada Kamis (7/7/2022).
“Kita telah diberikan edukasi atau bimbingan tentang Kesehatan. Jemaah jadi lebih paham tentang hal-hal apa saja yang perlu dilakukan ketika nanti di ARMUZNA. Jemaah juga sudah mendapatkan video kiriman dari petugas sebagai gambaran tentang kondisi pemondokan dan kondisi cuaca di Arafah dan lokasi pelemparan jumrah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi, Wahyudi Abdul Wahab, mengatakan bahwa pada peristiwa ARMUZNA berdasarkan pengalaman-pengalaman haji tahun sebelumnya, terjadi hal-hal yang rawan seperti jemaah hilang, sakit, ataupun meninggal dunia.
“Sudah seharusnya seluruh jemaah mengikuti instruksi yang sudah diedukasi oleh pembimbing ibadah dan ketua KLOTER. Jemaah wajib mengikuti instruksi dan mematuhi tata tertib yang ada di ARMUZNA,” terangnya. (Iz)