Warga Jambi Tertipu Arisan Online, Polda Jambi Buka Posko Pengaduan

sekitarjambi.com – Jambi – Ratusan masyarakat Jambi merasa tertipu atas permainan arisan online “Amanah Untung”. Korban arisan online tersebut, melapor ke Polda Jambi, pada Jumat (21/5).

Dari pengakuan salah seorang pelapor yang enggan disebutkan namanya, mengatakan korban arisan online tersebut mencapai ratusan orang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

“Memang banyak warga Jambi, karena ownernya orang Jambi,” sebutnya.

Dari arisan ini, ia merasa mengalami kerugian hingga Rp 50 juta. Dikatakannya, jika dijumlahkan total kerugian seluruh korban mencapai Rp 3 miliar.

Dijelaskan pula, owner yang berinisial D tersebut beberapa hari terakhir tidak bisa dihubungi, sehingga tidak ada kejelasan.

Sementara korban lain CM, mengatakan arisan itu sudah dua kali putaran. Di putaran pertama, ia mengikuti arisan itu sejak 31 Oktober 2020. Ia mengaku penarikan uang sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Maka dari itu, ia memutuskan untuk kembali ikut di putaran kedua, pada 21 Maret 2021. Akan tetapi, belum lama arisan bergulir, terjadi keterlambatan penerimaan uang.

“Alasan adminnya ada zonker (tidak membayar), sehingga ada kelambatan penarikan uang peserta,” sebutnya.

Lebih lanjut, CM menuturkan keterlambatan penarikan itu, terjadi sejak 7 Mei lalu. Disebutkan, admin arisan sempat memberikan keterangan, bahwa akan mencicil penarikan uang peserta, dan akan menyelesaikan permasalahan pada awal Juni 2021 mendatang.

“Saya rugi Rp 2,8 juta modal masuk. Harusnya tanggal 24 Mei ini saya narik,” pungkasnya.

Sementara itu, Kasubdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jambi, AKBP Wahyu Bram membenarkan adanya laporan tersebut.

“Iya benar. Permasalahannya sendiri sedang kita dalami,” sebutnya.

Untuk menghimpun laporan korban, Polda Jambi kini membuka posko pengisian laporan yang dapat diakses secara online. Sehingga, korban tidak perlu datang ke Polda Jambi.

AKBP Wahyu Bram mengatakan, biasanya kasus arisan online ataupun tidak, permasalahannya penyelengara arisan kerap menggelapkan uang arisan.

“Jadi dalam salah satu google form itu kita minta juga korban mengisi siapa pasangan slotnya,” ungkapnya. (Dm)

Bagikan