Tidak Layak Konsumsi, Masyarakat Nipah Panjang Keluhkan Aliran Air SPAM

sekitarjambi.com – Nipah Panjang, Masyarakat Desa Pemusiran, Kecamatan Nipah Panjang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, mengalami kendala air bersih. Pasalnya kualitas air dari saluran Sistem Penyediaan Air Minum Ibukota Kecamatan Desa Pemusiran, belum layak untuk dikonsumsi.

Ibnu Hajar, salah seorang warga Desa Pemusiran menuturkan, air SPAM yang awalnya mengalir dan terlihat bersih, namun terjadi perubahan warna kekuning-kuningan, saat diendapkan. “Kondisinya kalau untuk air minum tidak bisa,” jelasnya.

Dijelaskan bahwa air SPAM yang masuk ke setiap rumah warga, kurang layak untuk dikonsumsi, baik untuk kebutuhan memasak, maupun sebagai air minum. Air SPAM tersebut hanya bisa dipakai untuk mandi dan mencuci, dan saat ini warga setempat menggunakan air hujan ataupun air galon, untuk memenuhi kebutuhan masak dan air minum.

Diketahui, proyek SPAM masih belum mengaliri seluruh rumah warga di Desa Pemusiran. SPAM hanya mengaliri rumah warga di 6 RT, yakni Rt 5 hingga RT 11, sementara RT 1 hingga RT 4 yang berada dekat dengan lokasi SPAM belum teraliri. Warga yang tidak teraliri air SPAM lebih memilih membuat sumur bor sendiri dengan cara swadaya. Satu sumur bor yang dibuat dengan biaya 12 juta rupiah, bisa digunakan untuk 7 hingga 8 kepala keluarga.

Menyikapi hal tersebut, Kepala Desa Pemusiran, Akmal Rauf mengatakan, ada tiga unit sumur bor yang dibangun di SPAM Desa Pumusiran. Ketiganya dibangun dengan berbeda tahun anggaran. Dari 3 sumur yang ada, hanya satu sumur bor yang berfungsi optimal. Sejak beberapa bulan terakhir, pelanggan SPAM di Desa Pemusiran juga sudah mulai dikenakan biaya dengan tarif sesuai pemakaian. Air SPAM hidup dua kali dalam sehari, yakni pagi dan sore. (Rma)

Bagikan

109 thoughts on “Tidak Layak Konsumsi, Masyarakat Nipah Panjang Keluhkan Aliran Air SPAM

Tinggalkan Balasan