Terlibat Bentrok Gunakan SAJAM, Tujuh Siswa SMA Negeri 4 Sarolangun Dipecat

sekitarjambi.com – Buntut bentrok menggunakan senjata tajam sesama siswa di SMA Negeri 4 Sarolangun pada Senin (30/10/2023) lalu, tujuh orang siswa terpaksa dikeluarkan dari sekolah.

Diketahui dari kasus bentrok siswa tersebut, empat orang mengalami luka bacok. Tidak hanya itu, situasi di wilayah tersebut yakni di Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun juga sempat memanas hingga melakukan pemblokiran Jalan Lintas Sarolangun-Jambi.

Kepala SMA Negeri 4 Sarolangun, Sri, mengatakan bahwa secara resmi tujuh siswa yang terlibat bentrok tersebut dikeluarkan dan dikembalikan ke orang tua alias dipecat dari sekolah.

Kepala SMA Negeri 4 Sarolangun, Sri, menyebut tindakan mengeluarkan 7 siswa tersebut terpaksa dilakukan dan dinilai sebagai solusi terbaik.

“Paling banyak dari kelas XI. Ada 7 orang. Enam orang dari kelas XI, satu orang kelas XII. Mereka dikeluarkan sudah kesepakatan rapat majelis guru, ditandatangani camat dan KADES,” ujarnya.

Sri mengatakan, siswa yang dikeluarkan tersebut sebelumnya sudah kerap berkelahi dan setiap dimediasi selalu membuat perjanjian untuk tidak mengulangi kesalahan.

“Saya berharap dari kejadian ini tidak terulang lagi. Upaya sekolah sudah baik demi menjaga karekter anak dan nama baik sekolah,” jelasnya.

Adapun penyebab bentrokan, jelasnya, ada dendam diantara dua kelompok siswa di sekolah yang sama.

“Ada dendam lama yang tidak berkesudahan. Ada anak yang sudah tamat. Dari dulu bermasalah dan tidak memiliki kecocokan,” jelasnya, Rabu (1/11/2023).

Kelompok siswa yang bentrok ini adalah yang berasal dari Desa Mandiangin dan Desa Rangkiling.

Camat Mandiangin, Haris Fadhillah, mengungkapkan bahwa bentrok pelajar dari dua kubu ini kerap terjadi.

“Ini sudah sering terjadi. Camat dan KADES sudah beberapa kali melakukan mediasi penyelesaian perselisihan ini,” ungkap Fadhillah.

Ia menyebut, dalam penyelesaian perselisihan tersebut, selalu ada penandatanganan perjanjian damai. (Iz)

Bagikan