Sebagai Pakan Babi di China, Harga Kedelai di Indonesia Mulai Naik

sekitarjambi.com – Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi mengatakan harga kedelai di Indonesia mulai naik pada pekan ini. Naiknya harga kedelai karena adanya permasalahan dari negara importir, salah satunya adalah China yang sudah mulai memberikan pakan kedelai untuk Babi.

“Di China itu, awalnya peternakan babi disana tidak makan kedelai, tapi sekarang makan kedelai. Apalagi baru-baru ini ada lima miliar babi di peternakan China itu makan kedelai,” kata Lutfi pada Jumat (18/2/2022).

Informasi yang diperoleh, saat ini harga kedelai yang sebelumnya hanya US$ 12 atau Rp 172.020,- per gantang, naik menjadi US$ 18 atau setara Rp 258.030,- per gantang (kurs Rp 14.335).

Lutfi menyebutkan, untuk kebutuhan kedelai di Indonesia setiap tahunnya adalah 3 juta ton. Sementara itu, budi daya dan suplai kedelai di Indonesia masih minim, hanya mampu 500 hingga 750 ton per tahunnya. Sehingga untuk mencukupi kebutuhan kedelai, pemerintah melakukan impor dari beberapa negara.

Dengan kebutuhan pasokan kedelai yang masih mengandalkan impor dan bergantung pada dinamika global, saat ini pemerintah tengah menyiapkan upaya mitigasi kebijakan dalam menangani permasalahan tersebut. Karena dengan harganya yang sangat fluktuatif dapat memengaruhi aktivitas ekonomi terutama perajin tahu dan tempe di Indonesia. (Iz)

Bagikan