Rompi Penurun Suhu Panas, Inovasi Baru dari Tim Kesehatan Layanan Haji Indonesia

sekitarjambi.com – Mekkah, Tim kesehatan haji memiliki inovasi baru, yakni dengan menciptakan rompi penurun suhu panas bagi para jemaah dan petugas haji Indonesia. Melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, tim kesehatan haji memanfaatkan teknologi carbon cool yang didesain menjadi rompi penurun suhu panas, untuk penanganan kasus heat stroke pada puncak haji 2022 di Armuzna yakni Arafah, Muzdhallifah, dan Mina.

“Rompi penurun suhu ini merupakan inovasi pelayanan kesehatan di musim haji untuk penanganan kasus heat stroke yang mungkin terjadi di puncak musim haji 2022,” ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji, Budi Sylvana, di Mekkah.

“Rompi ini juga akan digunakan oleh petugas kesehatan yang bertugas di wilayah Armuzna sebagai tindakan pencegahan. Sebanyak 10 rompi sudah disiapkan untuk petugas, sementara 20 rompi disiapkan untuk pertolongan pertama pada jemaah heat stroke. Saat ini rompi sudah diuji cobakan ke beberapa jemaah,” terangnya.

Heat stroke merupakan kondisi cedera panas yang paling serius dan dapat menyebabkan kematian. Heat stroke ini bisa terjadi karena kegagalan proses pengendalian panas dan kegagalan sistem jantung serta pembuluh darah. Seseorang bisa saja terserang heat stroke walau kondisi sehat.

Rompi penurun suhu panas ini diklaim dapat bertahan selama 8 hingga 12 jam di tengah terik matahari. Sehingga sangat cocok digunakan oleh jemaah serta petugas yang terus bergerak di tengah suhu udara panas Arab Saudi.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama Republik Indonesia, Nizar Ali mengapresiasi dengan adanya inovasi tersebut.

“Mungkin selama 9 tahun ke depan, saya rasa masih dalam suasana cuaca yang begitu panas. Maka ini sebuah inovasi yang perlu direspon, dipikirkan oleh kita semua, terutama para petugas yang langsung bersentuhan di lapangan,” ujar Nizar pada Sabtu (2/7/2022).

Di samping itu, laporan dari Jemaah Calon Haji asal Provinsi Jambi kepada tim sekitarjambi.com, Ngotingah, bahwasanya hingga hari ini, Sabtu (2/7/2022), suhu udara di Arab Saudi terutama di kawasan Masjidil Haram masih sangat panas.

“Suhu udara masih sangat panas disini. Saya dan jemaah yang lain kalau tidak berkepentingan seperti ibadah wajib dan sunah haji, lebih baik di dalam hotel. Solusinya supaya kulit tidak terbakar, saat ini kami kalau keluar hotel siang hari harus memakai masker dan selalu stand by facemist (cairan yang dapat disemprotkan ke kulit wajah),” terangnya. (Iz)

Bagikan