Puncak Haji 2022, Suhu Udara Arafah Capai 43 Derajat Celcius
sekitarjambi.com – Jumat, 8 Juli 2022 atau 9 Zulhijah 1443 Masehi, para Jemaah Calon Haji (JCH) dari seluruh dunia menempati Arafah, untuk menjalani proses puncak ibadah haji. Untuk memantau kegiatan puncak haji yang dilakukan oleh JCH asal Provinsi Jambi, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi menyaksikan siaran langsung melalui sambungan zoom.
Pada laporannya, Ketua Kelompok Terbang (KLOTER) BTH 10, Reflisman menyebutkan, pada KLOTER-nya tidak terdapat jemaah yang disafari wukufkan. Para jemaah dalam keadaan sehat, di tengah teriknya suhu udara Arafah.
“Cuaca saat ini diluar tenda ekstrim, berkisar 42 – 43 derajat celcius. Tidak ada yang disafari wukufkan, seluruhnya dalam kondisi sehat,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi, H. Zoztafia menyebutkan fasilitas ibadah bagi para jemaah saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Meski demikian, para jemaah diminta terus menjaga kesehatan, agar rangkaian ibadah berjalan dengan khusyuk dan lancar.
“Alhamdulillah fasilitas sekarang di Arafah sudah sangat baik, pelayanan pemerintah terhadap jemaah terus ditingkatkan. Karena cuaca panas terik, jangan sampai jemaah mengalami dehidrasi, kekurangan cairan. Untuk itu minum yang cukup, konsultasi dengan dokter,” ujarnya.
“Kesuksesan ARMUZNA (Arafah, Muzadalifah, dan Mina) adalah kesehatan. ARMUZNA memiliki makna pendekatan diri kepada Allah SWT, koreksi dan konsentrasi, mempertebal komitmen kepada Allah SWT,” tambah H. Zoztafia.
Sementara berdasarkan laporan Pembimbing Ibadah Haji KLOTER BTH 11 Provinsi Jambi, Rusli Adam menuturkan, dua unit tenda yang disiapkan untuk KLOTER-nya jelang puncak ibadah haji yakni wukuf, seluruh jemaah usai makan siang disiapkan untuk menempati tenda dan siap menjalani rangkaian di Arafah.
“Kami disini sehat semua, jika dingin AC dan blower kami matikan, jika panas kami hidupkan. Itulah hakikat nikmat wukuf saat ini,” ungkapnya.
Selain itu, pada laporan BTH 12 asal Provinsi Jambi, melalui Ketua KLOTER Herman dan Petugas Kesehatan menyebutkan, pada KLOTER-nya terdapat seorang jemaah yang disafari wukufkan, yakni JCH Provinsi Jambi asal Kabupaten Merangin. Jemaah tersebut disafari wukufkan, lantaran mengalami kekurangan hemoglobin.
“Kondisi jemaah KLOTER BTH 12, ada yang mengalami flu ringan dan batuk, tapi sudah stabil. Mungkin ini efek dari cuaca ekstrim. Untuk satu jemaah yang disafari wukufkan, karena Hb-nya rendah.” paparnya.
Diketahui, jelang keberangkatan para JCH Provinsi Jambi ke tanah suci, setiap jemaah dibekali botol dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Jambi. Botol tersebut difungsikan menyimpan air, dapat dibawa kemana saja guna diminum maupun disemprotkan ke bagian tubuh yang membutuhkan, agar terhindar dari panasnya terik matahari. (Mk)