Petani Menjerit, Harga karet di Sungai Gelam Hanya Rp 4.000 per Kilogram

sekitarjambi.com – Sungai Gelam, Ratusan petani di Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi kini resah dengan harga karet yang semakin turun drastis. Bahkan harga komoditi karet kini hampir tidak laku di pasaran.

Jika sebelum kasus virus corona merebak, harga karet memang sudah meresahkan petani, namun masih berada pada angka di atas Rp 6.000 per kilogram. Kini petani semakin dipusingkan dengan harga karet yang turun drastis hingga 33 persen lebih, yakni Rp 4.000 per kilogram.

Sugiarno salah seorang petani karet di Kecamatan Sungai Gelam mengatakan, dengan kondisi saat ini, petani sudah tidak lagi bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Sebab harga karet tidak lagi sepadan dengan harga beras yang kini mencapai Rp 12.000 per kilogram. Ia berharap Pemerintah segera mengatasi permasalahan ekonomi para petani saat ini. Jika tidak, maka angka kemiskinan di Sungai Gelam semakin tinggi. “Saat ini para tengkulak saja sudah tidak mau membeli karet. Hanya ada beberapa toke yang masih buka. Jika seperti ini terus kami bingung nak makan apa” ujar Sugiarno kepada sekitarjambi.com.

Diketahui, sejak mewabahnya virus Corona ke beberapa negara tujuan ekspor khususnya Cina, dampak negatif terhadap perekonomian kian terasa, diantaranya penurunan harga komoditi karet. Harga karet di Indonesia terutama Jambi saat ini kian terpuruk, karena Cina merupakan importir terbesar karet alam Indonesia. Merebaknya wabah virus Corona saat ini membuat kegiatan ekonomi terganggu. Imbasnya pertumbuhan ekonomi diprediksi melandai dan menyebabkan permintaan karet dari Cina ke Indonesia berkurang. (Mrln)

Bagikan

2 thoughts on “Petani Menjerit, Harga karet di Sungai Gelam Hanya Rp 4.000 per Kilogram

Tinggalkan Balasan