Perayaan Iduladha 144 Hijriah/2023 Masehi Bagi Umat Islam di Indonesia

sekitarjambi.com – Hari Raya Iduladha merupakan salah satu perayaan hari besar umat Islam yang identik dengan kegiatan memotong hewan kurban, dan dirayakan setiap tahunnya pada tanggal 10 Zulhijah. Pada tahun 2023, perayaan Iduladha di Indonesia jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023.

“Sesuai dengan hasil hisab rukyat penetapan awal Zulhijah, maka Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama menetapkan bahwa hari raya Iduladha jatuh pada tanggal 29 Juni 2023 atau pada hari Kamis, berselisih satu hari dengan yang di Saudi Arabia karena perbedaan waktu,” ungkap H. Wahyudi Abdul Wahab selaku Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi.

Iduladha berasal dari bahasa Arab, yakni Idul atau id yang artinya kembali, sedangkan Ad-dha merupakan bentuk jamak dari ad-dhat yang artinya kurban. Secara keseluruhan, Iduladha memiliki arti hewan sembelihan. Perayaan Iduladha bagi kaum muslim sendiri, identik dengan menyembelih hewan kurban atau hewan ternak yang mereka miliki.

Sebelum melakukan penyembelihan hewan kurban, umat muslim melaksanakan Shalat Iduladha. Setelah melaksanakan shalat dan pemotongan hewan kurban, panitia kurban membagi-bagikan daging kurban tersebut baik itu kepada orang berkurban, ataupun disedekahkan kepada orang-orang di sekitarnya, agar setiap orang bisa mendapatkan bagian dari perayaan pemotongan hewan kurban ini.

Perayaan Iduladha bermakna refleksi diri untuk selalu taat kepada Allah SWT dan mengikuti perilaku yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS. Karena pada saat itu, Nabi Ibrahim AS diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih anak kesayangannya, yakni Nabi Ismail AS.

Perintah tersebut merupakan perintah yang sangat berat untuk dijalankan bagi Nabi Ibrahim AS. Pasalnya, selama bertahun-tahun, Nabi Ibrahim AS belum memiliki keturunan dan setelah memiliki keturunan tersebut, Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim AS untuk menyembelih satu-satunya anak kesayangannya pada saat itu.

Berdasarkan kisah tersebut, Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS mengajarkan kepada orang-orang, terkait salah satu makna dari perayaan Hari Raya Iduladha yang salah satunya adalah keikhlasan.

“Iduladha itu bisa disebut dengan hari raya haji, karena bersamaan dengan jemaah kita sedang melaksanakan rangkaian-rangkaian dari pelaksanaan ibadah haji. Kemudian Iduladha dimaknai sebagai hari raya kurban, karena selesai melaksanakan Shalat Hari Raya Iduladha, umat Islam melakukan penyembelihan hewan kurban,” ujar H. Wahyudi Abdul Wahab.

“Penyembelihan hewan kurban secara historis diambil dari kisah Nabi Ibrahim AS yang dengan kekuatan iman bersama istrinya Siti Hajar dan anaknya Ismail mampu membentengi diri bahwa ketika memang diminta yang terbaik untuk dilakukan kurban demi mendekatkan diri kepada Allah, maka Ibrahim membuktikan dirinya orang yang cintanya kepada Allah SWT di atas segala-galanya. dan ini menghadapi ujian,” lanjutnya.

Selain keikhlasan, makna lain dari perayaan Hari Raya Iduladha diantaranya adalah:

  1. Ketakwaan Seorang Hamba kepada Tuhannya

Kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS sebagai latar belakang perayaan Hari Raya Iduladha merupakan gambaran bagaimana bentuk ketakwaan seorang hamba kepada Sang Penciptanya.

Kekuatan dari takwa sendiri tidak dibentuk secara mudah, melainkan terlebih dahulu melalui proses panjang bertahan dari godaan-godaan keburukan dan terus bertahan pada kebaikan yang merupakan bagian perintah dari Allah SWT.

  1. Semangat Berkorban

Makna lain dari perayaan Hari Raya Iduladha adalah mengorbankan salah satu hal yang dianggap penting bagi diri, untuk kemudian menyadarinya bahwa semua hal di dunia ini hanyalah titipan semata dari Allah SWT.

Salah satu bentuk pengorbanan dalam Hari Raya Iduladha ini dilakukan dengan cara mengorbankan hewan ternak yang menjadi kesayangan kita, untuk kemudian dagingnya bisa dinikmati bersama dengan orang-orang lainnya.

  1. Semangat Berbagi

Hari Raya Iduladha juga mengajarkan seluruh umat Islam untuk berbagi melalui pendistribusian daging kurban yang dilakukan oleh para panitia Hari Raya Iduladha.

Kegiatan berbagi ini bisa meringankan beban dari orang-orang fakir yang kesulitan dalam mencari makan dalam kesehariannya.

  1. Mempererat Silaturahmi

Tidak hanya mengenai berkorban dan berbagi, Hari Raya Iduladha juga berkaitan dengan mempererat tali silaturahmi yang sebelumnya renggang dengan tetangga-tetangga sekitar.

Biasanya, orang-orang akan berkeliling untuk bersalam-salaman setelah Shalat Iduladha dan juga berkumpul di lapangan atau masjid untuk menyaksikan kegiatan pemotongan hewan kurban. Selain itu, mereka juga bekerja sama untuk mengurus daging kurban untuk didistribusikan kepada masyarakat.

“Tidak sekadar melakukan penyembelihan hewan kurban sebagai wujud dari kecintaan kita kepada Allah, tetapi kita juga melakukan penyembelihan sifat hewaniah dalam batin kita, Bagaimana manusia bisa mengendalikan dirinya sehingga terhindar dari perbuatan-perbuatan yang dilarang Allah SWT,” ungkap H.Wahyudi Abdul Wahab.

“Maka kita hidup sekarang itu maknanya adalah bagaimana kita memberikan sesuatu yang terbaik dari yang kita miliki untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT,” lanjutnya. (Mk)

Bagikan