Makna Upacara Melasti Dalam Perayaan Hari Raya Nyepi

sekitarjambi.com – Hari Raya Nyepi akan jatuh pada 3 Maret 2022. Sebagaimana biasanya, rangkaian Hari Raya Nyepi akan berlangsung hening, dengan sejumlah peribadatan dan tradisi yang mengiringinya.

Namun, terdapat perayaan dan ritual yang dilakukan umat Hindu sebelum dan sesudah Hari Raya Nyepi, salah satunya yakni ritual upacara Melasti.

Dua hari sebelum perayaan nyepi, umat Hindu biasanya melakukan upacara Melasti. Upacara Melasti sendiri bertujuan untuk menghanyutkan kotoran alam menggunakan air kehidupan seperti air pantai, sungai, dan danau.

Berdasarkan dari beberapa sumber yang diperoleh sekitarjambi.com, upacara Melasti juga memiliki makna tujuan sebagai berikut:

  1. Ngiring Prewatek Dewata, artinya upacara Melasti itu didahului dengan memuja Tuhan. Tujuannya adalah untuk dapat mengikuti tuntunan para dewa sebagai perwujudan Tuhan. Dengan mengikuti tuntunan Tuhan, manusia akan mendapatkan kekuatan suci untuk mengelola kehidupan di dunia.
  2. Anganyutaken Laraning Jagat, artinya menghayutkan penderitaan masyarakat. Maka upacara Melasti bertujuan untuk memotivasi umat secara ritual dan spiritual untuk melenyapkan penyakit-penyakit sosial.
  3. Papa Klesa, artinya Melasti bertujuan menuntun umat agar menghilangkan kepapanannya secara individual. Ada beberapa keadaan mental yang dapat membuat orang papanan yaitu seperti kegelapan atau mabuk, egois, mementingkan diri sendiri, pengumbaran hawa nafsu, sifat pemarah dan pendendam, rasa takut tanpa sebab, yang paling mengerikan rasa takut mati.
  4. Letuhing Bhuwana, artinya alam yang kotor, maksudnya upacara Melasti bertujuan untuk meningkatkan umat Hindu agar mengembalikan kelestarian alam lingkungan, atau dengan kata lain menghilangkan sifat-sifat manusia yang merusak alam lingkungan.
  5. Ngamet Sarining Amerta Ring Telenging Segara, artinya mengambil sari-sari kehidupan dari tengah lautan, ini berarti Melasti mengandung muatan nilai-nilai kehidupan yang sangat universal.

Upacara Melasti ini memberikan tuntunan dalam wujud ritual sakral untuk membangun kehidupan spiritual, guna didayagunakan mengelola hidup yang seimbang lahir batin. (Iz)

Bagikan