“Literasi Digital: Menerapkan Teknik Penelusuran Pencarian (Search Engine)” Semarakkan Tema Webinar Literasi Digital di Kota Jambi

sekitarjambi.com – Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kota Jambi terus bergulir. Pada Senin, 23 Agustus 2021 mulai pukul 09.00 WIB, dilangsungkan webinar bertajuk “Literasi Digital: Menerapkan Teknik Penelusuran Pencarian (Search Engine)”.

Kegiatan masif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan Informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini, bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif, sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif untuk mengidentifikasi hoaks, serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.

Pada webinar yang sukses dihadiri 130 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber berkompeten dalam bidangnya, yakni Dian Ikha Pramayanti, S.Pt., M.Si. selaku Dosen dan Penulis, Ardi Lunardi, S.TP. selaku Praktisi Expert E-Commerce & Photograper, Beny, S.Kom., M.Sc. selaku Programme Director Bsc Informatics Universitas Dinamika Bangsa Jambi, dan Akhmad Ramadhan selaku Pemimpin Redaksi Swarna TV. Pegiat media sosial yang juga merupalan Public Speaker, Content Creator & Entrepreneur, @aaquina bertindak sebagai Key Opinion Leader dan memberikan pengalamannya.

Pada sesi pertama, Dian Ikha Pramayanti mengatakan, internet menjadi jendela bagi beragam informasi.

“Dunia digital kini telah menjadi dunia nyata kedua kita, bahkan ruang digital sering menjadi yang pertama dibanding dunia nyata,” ujarnya.

Giliran sebagai pembicara kedua, Ardi Lunardi mengatakan, “Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI) atau Hak Kekayaan Intelektual (HKI) adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual.

Tampil sebagai pembicara ketiga, Beny menjelaskan, mesin pencari adalah situs yang memiliki kemampuan untuk mencari halaman situs web di internet, berdasarkan basis data dengan bantuan kata kunci.

Pembicara keempat, Akhmad Ramadhan menegaskan, mengelola budaya digital yang produktif di era digital, profesi baru era digital diantaranya content creator, influencer, gamer, dan blogger.

@aaquina sebagai key opinion leader dalam webinar kali ini menceritakan pengalaman pribadi tentang tindak percobaan peretasan media sosial.

“Menurut pengalaman saya, akun instagram saya pernah ada yang mencoba log in tapi ketika ada percobaan untuk masuk saya menggunakan dua verification melalui nomor handphone dan email, dan instagram tetap memverification kalau akun yang asli itu di saya,” ujarnya.

Pada webinar kali ini, para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan. Terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Sanjaya P., salah seorang peserta yang menanyakan “Bagaimana tips aman melakukan pencarian agar tidak terdeteksi oleh hacker mengenal aktivitas kita di internet?”. Pertanyaan berikutnya oleh peserta bernama Bima, yang menanyakan “Bagaimana teknik agar pencarian dalam kanal YouTube menjadi yang paling banyak diminati, agar video yang kita buat bisa dilihat?”. Pertanyaan selanjutnya oleh Rizki Arfan Setiawan, yang menanyakan “Penyalahgunaan pimpinan yang seharusnya digunakan untuk keamanan dalam mengakses suatu situs tetapi banyak di salah gunakan untuk mengakses situs-situs yang telah diblokir oleh KOMINFO, bagaimanakah tanggapannya?”, dan pertanyaan oleh Heri Purnomo, “Bagaimana CC bisa maju tanpa mengandalkan itu?”.

Diketahui, webinar ini merupakan kegiatan keenam belas, dari 37 kali webinar yang akan diselenggarakan di Kota Jambi. (Tim)

Bagikan